Senin, 12 April 2010

Contoh proposal

PROPOSAL
BUDIDAYA IKAN LELE




















\


Oleh
M.Ridha


Pendahuluan

Latar belakang
Potensi lahan perikanan budidaya di Indonesia cukup besar yang didukung oleh kondisi alam Indonesia yang mempunyai keragaman fisiografis yang menguntungkan untuk akuakultur. Suhu air wilayah tropis yang relatif tinggi dan stabil sepanjang tahun memungkinkan kegiatan budidaya berlangsung sepanjang tahun. Tipologi bentang lahan dan pesisir yang beragam memberi peluang untuk pengembangan komoditas budidaya yang beragam pula (Nurdjanah dan Rakhmawati, 2006).
Ikan, selain dikenal kaya dengan protein yang dikandungnya memiliki komposisi asam amino yang lengkap, juga diketahui mengandung lemak yang kaya akan asam lemak tak jenuh jamak atau polyunsaturated fatty acids (PUFA) yang berkhasiat bagi kesehatan. Minyak ikan lebih banyak mengandung asam lemak tak jenuh jamak atau polyunsaturated fatty acids (PUFA).

Pemilihan jenis usaha perikanan budidaya ikan lele ini sangat terkait dengan ketersediaan sumber daya yang ada di wilayah ini. Wilayah ini sebagian besar memiliki aliran air yang cukup besar.

Usaha budidaya lele juga merupakan usaha yang dapat dijadikan sambilan yang dapat menambah penghasilan, atau mungkin dapat dijadikan sebagai sekedar hobi. Apabila kita menempatkannya sebagai suatu budidaya, maka budidaya lele termasuk usaha yang sangat menjanjikan, sebab permintaan terhadap komoditi ini selalu tinggi.

Ikan lele saat ini sudah dibudidayakan secara komersial oleh masyarakat Indonesia, umumnya dipulau jawa. Hal ini dimungkinkan karena kemudahan perawatan, bahkan untuk pakannya, dapat memanfaatkan plankton, cacing, insekta, udang-udang kecil dan mollusca sebagai makanannya. Untuk usaha budidaya, penggunaan pakan komersil (pellet) sangat dianjurkan karena berpengaruh besar terhadap peningkatan efisiensi dan produktivitas. Budidaya lele, baik kegiatan pembenihan maupun pembesaran dapat dilakukan di kolam tanah, bak tembok atau bak plastik. Budidaya di bak tembok dan bak plastik dapat memanfaatkan lahan pekarangan ataupun lahan marjinal lainnya.

Dalam membudidayakan ikan lele harus optimal pengelolaannya, seperti memperhitungkan PH air dan kolam serta memupuk perkembangan pakan alami berupa plankton, jentik-jentik, kutu air dan cacing kecil untuk mengurangi kebutuhan pakan , sehingga keuntungan dari usahanya belum optimal, diharapkan dengan usaha budidaya ikan lele ini dapat menjadi contoh bagi pengusaha ikan lele tradisional lainnya, sebagai wujud dari kepedulian kita terhadap perekonomian masyarakat.

Tujuan

Adapun tujuan dari usaha budidaya ikan lele antara lain :

1. Memanfaatkan potensi alam yang ada didaerah ini untuk menunjang perekonomian.
2. Ikut memajukan program penmerintah dalam rangka mengelola potensi daerah.
3. Ikut menyuplai kebutuhan gizi masyarakat dari sektor perikanan.
4. Menjadi contoh bagi masyarakat dalam mengelola usaha, khususnya pada budidaya ikan lele.
5. Nantinya menyediakan lapangan kerja dan mengurangi tingkat pengangguran khususnya di Sumatera Barat.





Prospek usaha

Aspek produksi
Untuk lebih jelasnya langkah-langkah produksi. Dijelaskan pada kalender produksi.

No kegiatan bulan Ke
1 2 3 4
1 Persiapan kolam Minggu ke 1
2 Penebaran benih Minggu ke 2
3 Pensortiran Minggu ke 2 Minggu ke 2
4 Panen Minggu ke 2,3,4

Aspek Pemasaran
Untuk saat sekarang ini permintaan ikan lele masih tinggi ditengah masyarakat, khususnya disumatera barat, ikan lele sangat dibutuhkan oleh rumah makan dan restoran, pecel lele, dan konsumsi rumah tangga. Jadi untuk pemasaran ikan sangat mudah, dengan harga yang stabil.

Prospek pengembangan usaha
Untuk tahap pertama, usaha dimulai dengan pembesaran ikan lele saja, apabila nanti prospeknya sesuai dengan yang dihapkkan, baru kita coba melakukan pambibitan dan membuat pakan sendiri. Sehingga nantinya bisa menyerap tenaga kerja.
Rencana pengembangan usaha
No Tahun
1 2 3 4 5
1 pembesaran pembibitan sendiri bibit dikomersilkan membuat pakan sendiri pakan dikomersilkan




Faktor Pendukung dan Penghambat

Setiap usaha yang dijalankan tentu akan ada kendala dan resikonya. Sekarang bagaimana meminimalisir kemungkinan kegagalan itu dengan memperhitungkan factor-faktor penyebab kegagalan tersebut, seperti halnya usaha ini ada beberapa faktor yang menurut saya nantinya akan mempengaruhi perkembangan usaha ini.

Faktor-faktor pendukung:
1. Telah tersedianya kolam dengan ukuran ± 2x3 sebenyak tiga petak dengan biaya sewa yang cukup murah. ( Foto kolam terletak di akhir proposal )
2. Persediaan air mencukupi karena lokasi kolam terletak ditepi sungai.
3. Bibit, pakan dan pasar mudah didapat.
4. Lokasi kolam hanya 25 m dari tempat tinggal saya, sehingga sangat memungkinkan untuk memperlakukan usaha secara intensif.
5. Harga jual stabil.

Faktor-faktor penghambat :
1. Kemungkinan nantinya akan dimangsa Predator, karena lokasi kolam yang terletak disamping sungai,
2. Serangan Penyakit parasit atau penyakit yang disebabkan oleh organisme tingkat rendah seperti virus, bakteri, jamur, dan protozoa yang berukuran kecil.
3. Lele juga merupakan predator sesamanya (meng-kanibal lele lain).

Solusi dalam mengatasi factor-faktor penghambat :
1. akan dipersiapkan jaring kawat untuk menutupi permukaan kolam, sehingga bisa mengatasi predator. Pemilihan bibit unggulan, Pemeliharaan lele secara intensif, pemberian obat.
2. Memberi makan yang cukup.secara teratur, serta memupuk perkembangan plankton, cacing, insekta, udang-udang kecil dan mollusca., dan mensortir setiap bulannya, untuk memisahkan lele sesuai ukurannya.
Rencana anggaran biaya usaha
Investasi Awal
a. kayu kerangka tutup kolam 6 batang @ Rp 25.000,- = Rp 150.000
b. jaring kawat 18 m@ Rp 10.000,- = Rp 180.000,-
c. paku ¼ kg = Rp 5.000,-
Total Investasi Awal = Rp 335.000,-.

Biaya Variabel Produksi
a. Sewa kolam/panen = Rp 400.000
b. Benih ukuran 10 -12 cm sebanyak 7.200 ekor @ Rp 200,- = Rp 1.440.000
c. Pakan 360 kg @ Rp 7000 = Rp 2.520.000
d. Obat-obatan = Rp 100.000,-

Total Biaya Variabel = Rp 4.460.000

Total Biaya
Total Biaya = Biaya Tetap + Biaya Variabel
= Rp 335.000,- + Rp 4.460.000,-= Rp 4.795.000,-






Proyeksi Rugi-Laba
Keterangan Panen 120 Hr
(Rp) Total (Rp)
A. PENDAPATAN 6.480.000
Diasumsikan setelah umur 4 bulan 10 ekor lele = 1 kg (biasanya 7 ekor lele)
Dan manimbang ikan lele merupakan predator sesamanya maka lele yang tinggal diperkirakan tinggal 90% sewaktu panen
 7200 x 90 % = 6480 ekor = 648 kg
Produksi lele 648 kg x Rp 10.000,-/kg = Rp 6.480.000,-

B. BIAYA USAHA
a. Sewa kolam/panen = Rp 400.000 400.000
b. Pakan 360 Kg @ Rp 7.000 2. 520.000
c. Benih 7.200 ekor @ Rp 200 1.440.000
d. Obat-obatan / Perlakuan TON Rp 100.000 100.000
E. TOTAL BIAYA USAHA 4.460.000
F. LABA USAHA (A - B) 2.020.000







Penutup

Setelah dilihat prospek usaha budidaya ikan lele, dari aspek produksi, aspek pemasaran, faktor pendukung dan penghambat, rencana pengembangan usaha, rencana anggaran biaya, dan proyeksi rugi- laba, maka saya berkesimpulkan, bahwa usaha budidaya ikanlele merupakan usaha dengan modal yang relatif kecil tapi memiliki prospek yang sangat baik untuk direalisasikan. diharapkan nantinya ada suplai modal untuk merealisasikan usaha ini.




Kolam lele : Jalan Mohammadd Hatta No 1 Limau Manis, Padang

1 komentar: