Senin, 12 April 2010

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Salah satu yang mempengaruhi kualitas suatu produk adalah kualitas permukaannya. Untuk itu kekasaran permukaan harus diperhatikan. Kekasaran permukaan ini akan mempengaruhi mutu dari produk yang akan dihasilkan. Selain itu, sebagai mahasiswa teknik mesin maka perlu dibekali ilmu tentang kekasaran permukaan.

1.2 Tujuan
1 Memahami cara kerja alat pemeriksa kekasaran permukaan.
2 Mengukur harga kekasaran permukaan suatu produk.

1.3 Manfaat
Praktikum mampu menentukan kekasaran permukaan dari produk proses permesinan yang dihasilkan dari variasi getar makan.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Yang dimaksud dengan permukaan adalah batas yang memisahkan suatu benda dengan sekelilingnya. Jika ditinjau dengan skala kecil, pada dasarnya konfigurasi permukaan suatu elemen mesin ( produk ) juga merupakan suatu karakteristik geometrik yang dalam hal ini termasuk dalam golongan mikro geometrik. Sementara itu yang termasuk golongan makro geometrik adalah permukaan secara keseluruhan yang memuat bentuk atau rupa spesifik misalnya permukaan poros, lubang, dan lain -lain, yang di dalam hal ini perancangan toleransinya telah tercakup pada elemen geometrik ukuran, bentuk dan posisi.
Setiap proses pengukuran mempunyai ciri - ciri yang tertentu atau khas atas permukaan benda kerja yang dihasilkan. Oleh karena itu dalam memilih proses pengerjaan, aspek permukaan ini perlu diperhatikan dan dikembangkan. Aspek lain yang tidak boleh diabaikan adalah ongkos pembuatan. Kompromi haruslah didapatkan antara persyaratan fungsional dengan ongkos pembuatan.
Ketidakteraturan konfigurasi suatu permukaan bila ditinjau dari profilnya dapat diuraikan menjadi beberapa tingkatan :
I. Ketidakteraturan mikro geometri
II. Gelombang adalah ketidakteraturan yang periodik dengan panjang gelombang yang jelas lebih besar dari kedalaman
III. Alur ( Grooves)
IV. Serpihan ( Flakes )

Nama – nama profil kekasaran :
1. Profil Geometrik Ideal adalah profil permukaan sempurna ( dapat berupa garis lurus, lengkung atau busur )
2. Profil Terukur adalah profil permukaan terukur.
3. Profil Referensi adalah profil yang digunakan sebagai acuan untuk menganalisa ketidakteraturan konfigurasi permukaan. Profil ini dapat berupa garis lurus atau garis dengan bentuk sesuai dengan bentuk profil geometri ideal, serta menyinggung puncak tertinggi profil terukur dalam panjang sampel.
4. Profil Akar atau Alas adalah profil referensi yang bergeser ke bawah ( arah tegak lurus terhadap profil geometrik ideal pada suatu panjang sampel ) sehingga menyinggung titik terendah profil terukur.
5. Profil Tengah adalah profil referensi yang digeser ke bawah ( arah tegak lurus terhadap profil geometri ideal pada suatu panjang sampel ) sedemikian rupa sehingga jumlah luas bagi daerah-daerah di atas profil tengah sampai ke profil terukur adalah sama dengan jumlah luas daerah – daerah di bawah profil tengah sampai ke profil terukur.











Gambar 2.1 Profil Kekasaran Dan Kekasaran Permukaan

Alat ukur yang digunakan pada praktikum kali ini adalah surface 402. Alat ini terdiri dari :
1. Display adalah untuk menampilkan hasil dari pengukuran
2. Penyetel pengatur kemiringan
3. Monopiece detector
4. Tombol pengatur ketinggian

Parameter kekasaran permukaan :
1. Kekasaran total ( Rt ) yaitu jarak antara profil alas dengan profil referensi
2. Kekasaran perataan ( Rp ) yaitu jarak antara profil referensi dengan profil tengah
3. Kekasaran rata – rata aritmatika ( Ra ) yaitu harga rata – rata dan harga absolute jarak profil terukur dengan profil tengah.
4. Kekasaran total rata – rata yaitu jarak rata – rata profil alas, profil terukur pada lima puncak jarak tertinggi dikurangi jarak rata – rata profil alas.
5. Lebar gelombang yaitu rata – rata aritmatika dari semua jarak di antara dua puncak gelombang yang berdekatan pada saat panjang sampel
6. Lebar kekasaran yaitu rata-rata aritmatika dari semua jarak di antara puncak kekasaran dari profil terukur yang dikalikan pada panjang sampel.

Konfigurasi penampang permukaan :
1. Kekasaran bentuk, yaitu kekasaran yang disebabkan oleh ketidak sempurnaan proses pemesinan
2. Kekasaran gelombang, yaitu kekasaran yang terjadi karena adanya getaran yang timbul pada saat proses pemesinan.
3. Kekasaran alur, yaitu kekasaran yang terjadi karena adanya perbedaan antara gerak relatif pahat dengan benda kerja
4. Kekasaran serpihan, yaitu kekasaran yang timbul karena adanya aliran geram yang tidak sempurna
5. Kekasaran kombinasi, yaitu kekasaran yang timbul akibat adanya gabungan kekasaran yang di atas.

Cara penulisan kekasaran permukaan
Keterangan:
a. Proses produksi
b. Panjang sampel
c. Nilai rata – rata kekasaran aritmatika
d. Arah pengerjaan
e. toleransi

a. Proses produksi ialah simbol permukaan yang memberikan keterangan atas proses akhir yang perlu bagi proses pengerjaan itu
b. Panjang sampel ialah panjang yang digunakan sewaktu pengukuran kekasaran.
c. Arah pengerjaan ialah pencantuman arah bekas pengerjaan pada permukaan adalah untuk memastikan segi fungsional permukaan yang bersangkutan.
d. Kelonggaran permesinan yaitu jika permukaan tersebut harus diberi kelonggaran (kelebihan material)sebelum dilakukan proses permesinan, biasanya di gunakan pada gambar kerja untuk benda tuangan.


Tabel Simbol Arah Bekas Pengerjaan
Tanda Arti Contoh Penggunaan
= Sejajar dengan bidang proyeksi
dari potongan di mana tanda
di pakai

Tegak lurus pada bidang proyeksi dari potongan / penampang di mana tanda di pakai.
X Bersilangan pada dua arah terhadap bidang yang diproyeksikan di mana tanda di pakai
M Banyak arah,tak teratur
C Kurang lebih berupa lingkaran terhadap pusat bidang di mana tanda dipakai
R Kurang lebih radial terhadap pusat bidang di mana tanda dipakai


BAB III
METODOLOGI

3.1 Alat Yang Digunakan
1. Alat pemeriksa kekasaran permukaan (surface roughness tester), nodel surface 402
2. Objek ukur

3.2 Skema Alat

4

3
1 2




Keterangan Gambar :
1. Benda ukur (spesimen)
2. Nospice ( sensor )
3. Knop
4. Surftest 402


3.3 Prosedur Percobaan
1. Kalibrasi spesimen 402
 Pasangkan detektor dan konektor
 Putar knop sampai ( ) pada display
 Tekan tombol start/stop
 Periksa harga kekasaran sesuai dengan referensi
 Jika tidak perlu di kalibrasi

2. Persiapan pengukuran
 Tentukan parameter dari kekasaran
Ra . Re . Rmax . Rp
 Atur sensor sehingga menyentuh benda ukur
 Tunggu sampai ada tanda ( ) pada display
 Catat hasil pengukurannya
 Lakukan dengan berbagai kecepatan makan

DAFTAR PUSTAKA

Taufik, Rochim. Spesifikasi Geometri. Metrologi Industri dan Kontrol Kualitas FT. ITB Bandung.
Malik, Adam M.eng. Diktat Praktikum Metrologi Industri Fakultas teknik Universitas Andalas Padang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar