Jumat, 23 April 2010

Toshiba Luncurkan 5 Laptop, Koneksi ke TV Tanpa Kabel

Toshiba telah memperluas range dengan lima laptop baru, termasuk laptop Satellite A660 yang didesain untuk pecinta musik dan film, yang menginginkan sebuah laptop dengan pengalaman multimedia mobile yang bagus. Lima laptop Toshiba Satellite tersebut memiliki ukuran 16 inch, yang membuat pengguna nyaman ketika menonton film ketika traveling.

Ketika pengguna berada di rumah, laptop Toshiba Satellite A660 ini merupakan laptop pertama di UK yang dilengkapi dengan teknologi Intel Wireless Display, yang berarti pengguna dapat memutar video secara wireless ke TV tanpa terganggu oleh koneksi Wi-Fi yang lambat. Bahkan, ketika user tidak menonton video HD (High-Definition), teknologi Toshiba Resolution+ dapat membuat content HD yang lebih jernih.

Di laptop Toshiba Satellite A660 dilengkapi dengan modus Sleep-And-Music, yang berarti user dapat memainkan lagu dari MP3 player melalui speaker ketika laptop dalam modus tidur atau mati. Untuk menambah kemampuan multimedia, laptop Toshiba Satellite A660 didukung pula dengan Blu-ray disc drive yang dapat menyimpan data 500GB dalam satu disc. Kemudian masih ditambah, speaker stereo Harman Kardon, dan sound system Dolby Advanced Audio.

Sedangkan 4 laptop lainnya, didesain untuk computer yang bisa digunakan sehari-hari, termasuk notebook Toshiba Satellite C650, Satellite L630, Satellite L650 dan L670. semua mesin baru Toshiba tersebut didukung pula oleh software Nero BackitUp dan Nero 9 Essentials pre-installed.Namun, belum diketahui harga dari kelima laptop tersebut.(Heni Pratiwi)

Membuat Laporan Mahasiswa dalam Bentuk PDF dengan PHP

Pada tulisan kali ini kita akan membahas bagaimana membuat laporan dalam format PDF menggunakan bahasa pemograman PHP.Laporan yang akan ditampilkan adalah laporan yang diambil dari data-data pada database seperti data mahasiswa, data Kartu Rencana Studi

Mahasiswa. dll.

Dalam pembuatan laporan website yaitu menggunakan bahasa pemograman PHP terdapat banyak format laporan yang akan dihasilkan seperti dalam format .pdf, .xls , .doc dan masih banyak lagi.Diantara format-format laporan yang populer saat ini adalah format pdf dimana tingkat keamanan datanya yang cukup baik.Pembahasan kali ini kita akan membuat suatu laporan data mahasiswa dalam bentuk PDF.Terlebih dahulu kita membutuhkan class FPDF.

Download fitriadi-lapmhspdf.pdf

Cara Ampuh Cegah Penyebaran Virus Komputer

Salah satu teknik penyebaran virus yang paling cepat saat ini yaitu dengan melalui media flash disk. Penyebaran melalui lash disk biasanya menggunakan fitur autorun atau biasa disebut juga dengan autoplay.

Jika komputer Anda termasuk yang sering kedatangan tamu USB flash disk, cara dibawah ini dapat dicoba. Cara berikut ini akan mengurangi potensi komputer Anda terserang virus melalui flash disk.

Berikut ini cara mencegah penyebaran virus computer dengan mematikan fitur autorun/autoplay:
1. Buka kotak run. Bisa melalui Start -> Run atau tekan tombol Windows di keyboard, tahan kemudian tekan tombol R (Windows+R).
2. Setelah kotak dialog run muncul, ketik gpedit.msc, tekan OK.
3. Kemudian akan muncul window Group Policy.
4. Masukkah ke folder Computer Configuration > Administrative Templates > System.
5. Klik ganda pada Turn Off Autoplay.
6. Kemudian pada window Turn Off Autoplay Properties pilih opsi Enabled. Pada pilihan Turn off Autoplay on pilih All drives. Klik Ok.

Dengan cara ini semoga komputer Anda terlindung dari serangan virus.

WI-MAX vs WI-FI

Komunikasi data nirkabel yang saat ini didominasi wifi, sebentar lagi akan tergeser dengan datangnya wimax. Wimax adalah standar komunikasi data wireless terbaru. Tapi benarkah wifi akan tergusur oleh wimax?

Wifi (wireless fidelity) memenuhi standar 802.11 seri a, b, g maupun seri n. Kecepatan tertinggi yang bisa dicapai adalah 11 Mbps(802.11a), 54 (802.11b/g) hingga 100 Mbps (802.11g). Dengan bekerja pada band ism (industrial, scientific, and medical) di frekuensi 2,4 GHz, wifi mampu mencakup beberapa puluh hingga ratusan meter. Karena beroperasi di unlicense band, wifi dapat dioperasikan oleh siapa saja. Mulai dari perusahaan, kafe, rt/rw-net sampai peorangan di rumah. Apalagi dengan semakin murahnya perangkat access point (AP) maupun wireless client.

Berbeda dengan wifi, Wimax (worldwide interoperability for microwave access) menggunakan standar 802.16 seri d dan e. Wimax dapat menjangkau 5 hingga 8km dengan kecepatan 30 hingga 75 Mbps. Operator yang mengoperasikan wimax harus memegang ijin operasi karena bekerja di frekuensi 2,5 dan 3,5 GHz.

Karena perbedaan karakter masing masing standar tersebut, wifi dan wimax akan saling melengkapi. Skenario yang disiapkan misalnya, wimax akan digunakan untuk menyediakan layanan internet broadband dari provider ke pengguna. Selanjutnya di sisi pengguna menggunakan wifi untuk berbagi koneksi.

Beberapa negara sudah mulai mengoperasikan wimax. Untuk Indonesia, kementrian kominfo masih terus mengkaji aturan main wimax yang direncanakan rampung tahun ini. Tapi wimax sudah digunakan di Aceh pada waktu bencana tsunami akhir tahun 2004. Kominfo juga mendorong pembuatan perangkat wimax oleh industri lokal . Apakah anda sudah menggunakan wifi? Bagaimana pendapat anda tentang wifi?

LTE 4G Segera Libas WiMAX?

Peperangan antara LTE (Long Term Evolution) dan WiMAX semakin berat, dan kans LTE sepertinya akan menang, mengingat kemampuan teknologi mobile broadband 4G yang dimilikinya, diproyeksikan di tahun 2013, LTE akan memiliki 5 kali lebih kuat dibandingkan sang juara Intel, kompetitornya. Menurut yang dilaporkan Juniper Research, perusahaan mobile market watcher di Inggris, memperkirakan bahwa pendapatan yang diperoleh dari pelanggan LTE di seluruh dunia mencapai $70 miliar di tahun 2014 mendatang.

Sedangkan secara kontras, Juniper Research juga memprediksikan pendapatan yang rendah untuk WiMAX yang mencapai $15 miliar di periode yang sama, turun dari pencapaian di tahun 2008 yakni $20 miliar. Sementara masih menurut Juniper Research, Amerika Utara, Eropa Barat, dan daerah Timur juga China akan menempati 90 persen pengguna LTE di tahun 2014, dengan area yang sama pula WiMAX akan menempati pasar sebesar 70 persennya di frame time yang sama pula.

WiMAX sendiri memiliki pendapatan sebesar $4 miliar untuk bisnis di Afrika, Timur Tengah, Amerika Selatan, India, dan Eropa Timur. Dalam acara Mobile World Congress di Barcelona, dukungan kuat untuk LTE telah diumumkan oleh beberapa perusahaan besar seperti Alcatel-Lucent, US mobile leader Verizon, dan sebagainya. Hal ini kemudian memaksa WiMAX sedikit ‘memohon’ kepada provider Clearwire untuk tidak melepaskan WiMAX. Sementara Sprint sendiri masih berkutat dengan WiMAX dengan menawarkan ke 22 juta penggunanya di US di akhir tahun 2010.(h_n)

Ubuntu 9.04 Telah Dirilis, Mau Coba?

Bagi para pengguna Linux khususnya untuk distro Ubuntu, sepertinya bulan ini menjadi bulan yang ditunggu-tunggu. Pada tanggal 23 April, Ubuntu meluncurkan versi terbarunya. Untuk kali ini diberi nama Jaunty Jeckalope.

Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh distrowatch.com, Ubuntu merupakan distro linux yang paling banyak penggunanya. Dokungan komunitas yang besar mendorong Ubuntu terus berkembang semakin luas. Selain itu dukungan komersil dari Conanical, LTD turut mendongkrak pertumbuhan distro yang berbasis Debian ini.

Dari semenjak pertama kali muncul pada tahun 2004 (versi 4.10) hingga saat ini (versi 9.04) tercatat sudah ada sepuluh versi yang sudah diluncurkan. Yang menarik, selang waktu peluncuran antara versi yang satu dengan yang lainnya secara konsisten berperiode setiap enam bulan sekali. Walaupun terbilang cukup sering mengeluarkan versi terbaru, pengguna versi yang lama masih tetap mendapatkan update secara resmi paling tidak selama 18 bulan.

Untuk mendapatkan OS ini pun terbilang sangat mudah. Jika kita mempunyai koneksi internet yang lumayan cepat kita bisa langsung mengunduhnya baik dari situs resmi maupun situs-situs yang menjadi mirrornya.

Di Indonesia mirror Ubuntu ada di http://kambing.ui.edu/iso/ubuntu/releases/9.04/ yang dikelola oleh Universitas Indonesia dan ftp://dl2.foss-id.web.id/iso/ubuntu/releases/9.04/ yang dikelola oleh PT Telkom.

Jika tidak, kita bisa langsung memesan di https://shipit.ubuntu.com yang akan langsung dikirimkan ke alamat kita. Berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk pemesanan CD ini? Dari pengalaman melakukan beberapa kali pemesanan, saya hanya cukup mengeluarkan kocek sebesar Rp 3000. Hal ini lah yang kemudian mendorong terutama para pengguna baru linux untuk mencoba Ubuntu.

Kini pada versi terbarunya Ubuntu menawarkan banyak keunggulan. Salah satu keunggulan yang ditawarkan adalah kecepatan waktu booting yang dibuthkan kurang dari 25 detik. Waktu 25 detik ini dihitng mulai dari memilih menu pada grub loader hingga muncul tampilan login.

Dari sisi tampilan, kini Ubuntu 9.04 memiliki design login baru. Begitu juga dengan themes yang hadir dengan tiga macam pilihan design baru. Pada themes-thems ini waran hitam dan abu-abu terasa lebih dominan bila dibandingkan dengan versi-versi sebelumnya. Lingkungan Desktop yang digunakan sudah menggunakan Gnome 2.26.0.

Dukungan terhadap perangkat jaringan juga semakin baik. Kini bagi mereka yang biasa terkoneksi ke internet menggunakan Wi-Fi atau perangat 3G akan merasakan kemudahan perpindahan dari 3G ke Wi-Fi atau sebaliknya dengan sangat mudah.

Dari sisi aplikasi yang disertakan, Ubuntu 9.04 telah menyertakan software-software pilihan dengan versi yang paling anyar seperti OpenOffice 3.0 untuk aplikasi office, Pidgin 2.5.5 untuk aplikasi instant massanger dan Firefox 3.08 untuk keperluan berselancar internet.

Dengan perkembangan yang sangat pesat dari setiap versi yang diluncurkan, kami yakin Ubuntu 9.04 akan mendorong lebih banyak orang untuk beralih ke platform terbuka, kata Jane Silber, COO Conanical dalam rilis persnya.

Untuk keperluan penggunaan komputer keseharian, sepertinya apa yang ditawarkan oleh Ubuntu sudah lebih dari cukup. Lebih dari itu, malu rasanya masih menggunakan sistem operasi bajakan padahal telah tersedia secara cuma-cuma sistem operasi yang sangat bagus ini. Jadi apakah Anda tertarik untuk menggunakan Ubuntu?

Melindungi Word dengan Password

Bila komputer Anda digunakan beramai-ramai oleh banyak orang, Anda harus melindungi aplikasi yang tidak boleh dipakai oleh semua orang. Nah, ada cara sederhana agar orang lain tidak dapat menggunakan aplikasi Word seenaknya.

Kita bisa membuat sebuah aplikasi di mana bila seseorang ingin menggunakan aplikasi Microsoft Word mereka harus memasukkan sebuah password yang telah kita tentukan. Caranya begini:
1. Buka aplikasi Microsoft Word Anda, kemudian pilih tab [View].

2. Pada pita di bawahnya, klik tombol [Macros].

3. Setelah muncul jendela “Macros”, isi “Macro name” dengan nama “AutoNew”. Perlu diperhatikan, nama makro harus disimpan dengan nama “AutoNew”.

4. Klik [Create] untuk mulai membuat makro.

5. Selanjutnya, akan muncul jendela Microsoft Visual Basic editor. Pada jendela tersebut, ketikkan skrip di bawah ini.

pass = InputBox(Masukkan password Anda.)
If pass = rahasia Then
End
Else
MsgBox (Password yang Anda masukkan salah.)
ActiveDocument.Close
End If

Pada skrip di atas, Anda dapat mengganti “rahasia” dengan password yang akan Anda inginkan.Simpan makro Anda kemudian tutup aplikasi Microsoft Word.

Sekarang, buatlah shortcut Microsoft Word baru dengan cara mengklik kanan mouse pada desktop dan pilih menu [New] > [Shortcut]. Isi “Type the location of the item” dengan C:-Program Files-Microsoft Office-Office12-WINWORD.EXE /n, kemudian klik [Next].

Isikan “Type a name for this Shortcut” dengan nama “Microsoft Office Word 2007”. Hapus shortcut yang ada di menu start, kemudian pindahkan shortcut yang baru saja Anda buat ke menu Start, menggantikan shortcut yang asli.

Setelah itu tutup aplikasi Microsoft word. Mulai sekarang bila seseorang ingin menggunakan Microsoft Word dan membuat dokumen baru, muncullah kotak yang meminta password.

Senin, 12 April 2010

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Salah satu yang mempengaruhi kualitas suatu produk adalah kualitas permukaannya. Untuk itu kekasaran permukaan harus diperhatikan. Kekasaran permukaan ini akan mempengaruhi mutu dari produk yang akan dihasilkan. Selain itu, sebagai mahasiswa teknik mesin maka perlu dibekali ilmu tentang kekasaran permukaan.

1.2 Tujuan
1 Memahami cara kerja alat pemeriksa kekasaran permukaan.
2 Mengukur harga kekasaran permukaan suatu produk.

1.3 Manfaat
Praktikum mampu menentukan kekasaran permukaan dari produk proses permesinan yang dihasilkan dari variasi getar makan.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Yang dimaksud dengan permukaan adalah batas yang memisahkan suatu benda dengan sekelilingnya. Jika ditinjau dengan skala kecil, pada dasarnya konfigurasi permukaan suatu elemen mesin ( produk ) juga merupakan suatu karakteristik geometrik yang dalam hal ini termasuk dalam golongan mikro geometrik. Sementara itu yang termasuk golongan makro geometrik adalah permukaan secara keseluruhan yang memuat bentuk atau rupa spesifik misalnya permukaan poros, lubang, dan lain -lain, yang di dalam hal ini perancangan toleransinya telah tercakup pada elemen geometrik ukuran, bentuk dan posisi.
Setiap proses pengukuran mempunyai ciri - ciri yang tertentu atau khas atas permukaan benda kerja yang dihasilkan. Oleh karena itu dalam memilih proses pengerjaan, aspek permukaan ini perlu diperhatikan dan dikembangkan. Aspek lain yang tidak boleh diabaikan adalah ongkos pembuatan. Kompromi haruslah didapatkan antara persyaratan fungsional dengan ongkos pembuatan.
Ketidakteraturan konfigurasi suatu permukaan bila ditinjau dari profilnya dapat diuraikan menjadi beberapa tingkatan :
I. Ketidakteraturan mikro geometri
II. Gelombang adalah ketidakteraturan yang periodik dengan panjang gelombang yang jelas lebih besar dari kedalaman
III. Alur ( Grooves)
IV. Serpihan ( Flakes )

Nama – nama profil kekasaran :
1. Profil Geometrik Ideal adalah profil permukaan sempurna ( dapat berupa garis lurus, lengkung atau busur )
2. Profil Terukur adalah profil permukaan terukur.
3. Profil Referensi adalah profil yang digunakan sebagai acuan untuk menganalisa ketidakteraturan konfigurasi permukaan. Profil ini dapat berupa garis lurus atau garis dengan bentuk sesuai dengan bentuk profil geometri ideal, serta menyinggung puncak tertinggi profil terukur dalam panjang sampel.
4. Profil Akar atau Alas adalah profil referensi yang bergeser ke bawah ( arah tegak lurus terhadap profil geometrik ideal pada suatu panjang sampel ) sehingga menyinggung titik terendah profil terukur.
5. Profil Tengah adalah profil referensi yang digeser ke bawah ( arah tegak lurus terhadap profil geometri ideal pada suatu panjang sampel ) sedemikian rupa sehingga jumlah luas bagi daerah-daerah di atas profil tengah sampai ke profil terukur adalah sama dengan jumlah luas daerah – daerah di bawah profil tengah sampai ke profil terukur.











Gambar 2.1 Profil Kekasaran Dan Kekasaran Permukaan

Alat ukur yang digunakan pada praktikum kali ini adalah surface 402. Alat ini terdiri dari :
1. Display adalah untuk menampilkan hasil dari pengukuran
2. Penyetel pengatur kemiringan
3. Monopiece detector
4. Tombol pengatur ketinggian

Parameter kekasaran permukaan :
1. Kekasaran total ( Rt ) yaitu jarak antara profil alas dengan profil referensi
2. Kekasaran perataan ( Rp ) yaitu jarak antara profil referensi dengan profil tengah
3. Kekasaran rata – rata aritmatika ( Ra ) yaitu harga rata – rata dan harga absolute jarak profil terukur dengan profil tengah.
4. Kekasaran total rata – rata yaitu jarak rata – rata profil alas, profil terukur pada lima puncak jarak tertinggi dikurangi jarak rata – rata profil alas.
5. Lebar gelombang yaitu rata – rata aritmatika dari semua jarak di antara dua puncak gelombang yang berdekatan pada saat panjang sampel
6. Lebar kekasaran yaitu rata-rata aritmatika dari semua jarak di antara puncak kekasaran dari profil terukur yang dikalikan pada panjang sampel.

Konfigurasi penampang permukaan :
1. Kekasaran bentuk, yaitu kekasaran yang disebabkan oleh ketidak sempurnaan proses pemesinan
2. Kekasaran gelombang, yaitu kekasaran yang terjadi karena adanya getaran yang timbul pada saat proses pemesinan.
3. Kekasaran alur, yaitu kekasaran yang terjadi karena adanya perbedaan antara gerak relatif pahat dengan benda kerja
4. Kekasaran serpihan, yaitu kekasaran yang timbul karena adanya aliran geram yang tidak sempurna
5. Kekasaran kombinasi, yaitu kekasaran yang timbul akibat adanya gabungan kekasaran yang di atas.

Cara penulisan kekasaran permukaan
Keterangan:
a. Proses produksi
b. Panjang sampel
c. Nilai rata – rata kekasaran aritmatika
d. Arah pengerjaan
e. toleransi

a. Proses produksi ialah simbol permukaan yang memberikan keterangan atas proses akhir yang perlu bagi proses pengerjaan itu
b. Panjang sampel ialah panjang yang digunakan sewaktu pengukuran kekasaran.
c. Arah pengerjaan ialah pencantuman arah bekas pengerjaan pada permukaan adalah untuk memastikan segi fungsional permukaan yang bersangkutan.
d. Kelonggaran permesinan yaitu jika permukaan tersebut harus diberi kelonggaran (kelebihan material)sebelum dilakukan proses permesinan, biasanya di gunakan pada gambar kerja untuk benda tuangan.


Tabel Simbol Arah Bekas Pengerjaan
Tanda Arti Contoh Penggunaan
= Sejajar dengan bidang proyeksi
dari potongan di mana tanda
di pakai

Tegak lurus pada bidang proyeksi dari potongan / penampang di mana tanda di pakai.
X Bersilangan pada dua arah terhadap bidang yang diproyeksikan di mana tanda di pakai
M Banyak arah,tak teratur
C Kurang lebih berupa lingkaran terhadap pusat bidang di mana tanda dipakai
R Kurang lebih radial terhadap pusat bidang di mana tanda dipakai


BAB III
METODOLOGI

3.1 Alat Yang Digunakan
1. Alat pemeriksa kekasaran permukaan (surface roughness tester), nodel surface 402
2. Objek ukur

3.2 Skema Alat

4

3
1 2




Keterangan Gambar :
1. Benda ukur (spesimen)
2. Nospice ( sensor )
3. Knop
4. Surftest 402


3.3 Prosedur Percobaan
1. Kalibrasi spesimen 402
 Pasangkan detektor dan konektor
 Putar knop sampai ( ) pada display
 Tekan tombol start/stop
 Periksa harga kekasaran sesuai dengan referensi
 Jika tidak perlu di kalibrasi

2. Persiapan pengukuran
 Tentukan parameter dari kekasaran
Ra . Re . Rmax . Rp
 Atur sensor sehingga menyentuh benda ukur
 Tunggu sampai ada tanda ( ) pada display
 Catat hasil pengukurannya
 Lakukan dengan berbagai kecepatan makan

DAFTAR PUSTAKA

Taufik, Rochim. Spesifikasi Geometri. Metrologi Industri dan Kontrol Kualitas FT. ITB Bandung.
Malik, Adam M.eng. Diktat Praktikum Metrologi Industri Fakultas teknik Universitas Andalas Padang
Mariah Carey — Touch My Body

Intro:
you're the place to be
Oh yeah, oh yeah, oh yeah, oh yeah, oh yeah
Oh yeah, oh yeah, oh yeah, oh yeah
I know that you've been waiting for it
I'm waiting too
In my imagination I'd be all up on you
I know you got that fever for me
Hundred and two
And boy I know I feel the same
My temperature's through the roof
( * )
If there's a camera up in here
Then it's gonna leave with me
When I do (I do)
If there's a camera up in here
Then I'd best not catch this flick
On You Tube (YouTube)
'Cause if you run your mouth and brag
About this secret rendezvous
I will hunt you down
'Cause they be all up in my bid ness
Like a Wendy interview
But this is private
Between you and I
Chorus:
Touch my body
Put me on the floor
Wrestle me around
Play with me some more
Touch my body
Throw me on the bed
I just wanna make you feel
Touch my body
Let me wrap my thighs
All around your waist
Just a little taste
Touch my body
Know you love my curves
Come on and give me what I deserve
And touch my body
Boy you can put me on you
Like a brand new white tee
Than a pair of jeans
I want you to caress me
Like a tropical breeze
And float away with you
In a Caribbean Sea
And touch
You won't wanna go nowhere
In the lap of luxury
Laying intertwined with me
You won't want for nothing boy
I will give you plenty of joy
Oh yeah oh yeah oh yeah oh yeah oh yeah
Oh oh oh oh…
Touch my body
Oh yeah oh yeah oh yeah oh yeah oh yeah
Oh oh oh oh…
Touch my body...
All The Man That I Need
Artist: Whitney Houston
I used to cry myself to sleep at night
But that was all before he came
I thought love had to hurt to turn out right
But now he’s here
It’s not the same, it’s not the same

Chorus:
He fills me up
He gives me love
More love than I’ve ever seen
He’s all I’ve got,
He’s all I’ve got in this world
But he’s all the man that I need

And in the morning when I kiss his eyes
He takes me down and rocks me slow
And in the evening when the moon is high
He holds me close and won’t let go
He won’t let go

Chorus
Hero
Artist: Mariah Carey
There's a hero
If you look into your heart
You don't have to be afraid
Of what you are
There's an answer
If you reach into your soul
And the sorrow that you know
Will melt away

( chorus )
And then the hero comes along
With the strength to carry on
And you cast your fears aside
And you know you can survive
So when you feel like hope is gone
Look inside you and be strong
And you'll finally see the truth
That a hero lies in you

It's a long road
When you face your world alone
No one reaches out a hand
For you to hold
You can find love
If you search within yourself
And the emptiness you felt
Will disappear

Lord knows
Dreams are hard to follow
But don't let anyone
Tear them away
Hold on
There will be tomorrow
In time
You'll find the way
Di Ambang Sore
Artist: Eddy Silitonga
Dalam renunganku seorang
Diambang sore nan lalu
Tiada bisikan tenang
Tamasya indahku bisu

Kesatu arah tertentu
Kulepaskan pandanganku
Ketempat janji bertemu
Simpang tiga rumpun bambu

Tiap sore kunantikan
Disimpang tiga titian
Dengan debar kasih sayang
Kata mesra pengharapan
Entah apa sebabnya
Tiada khabar berita
Ujung senja kunantikan
Namun dikau tiada datang
Di Ambang Sore
Artist: Ahmad Jais
Dalam renunganku seorang
Di ambang sore nan lalu
Tiada bisiskan tenang
Temasya indahku bisu

Kesatu arah tertentu
Kulepaskan pandanganku
Ketempat janji bertemu
Simpang tiga rumpun bambu

Tiap sore kunantikan
Disimpang tiga titian
Dengan debar kasih sayang
Kata mesra penghargaan

Entah apakah sebabnya
Tiada khabar berita
Sejuk senja kunantikan
Namun dikau tiada datang
Syurga Di Telapak Kaki Ibu
Artist: Aishah
Duhai apakah gerangan budi balasan
Bagi insan melahirkan, membesarkan

Bercucuran airmata bila mengenangkan
Betapakah besar budi ibunda berikan
Siang malam menderita
Hingga entah bila
Sungguh besar pengorbanan
Ibunda berikan

Tiada bahagia jika tiada
Doa puja restu
Syurga itu telapak kaki ibu
Cinta Hampa
Artist: , Feat: D' Lloyd
Ibarat air di daun keladi
Walaupun tergenang tetapi tak meninggalkan kesan
Pabila tersentuh dahannya bergoyang
Air pun tertumpah tercurah habis tak tinggal lagi

Begitu juga cintamu padaku
Cinta hanya separuh hati kau lepas kembali
Nanti disuatu masa kau juga kan merasa
Betapa sakitnya hati kecewa kerana cinta

Bila kau lihat
Pemuda yang lebih gaya
Cintamu pun segera
Berpindah kepadanya

Tapi biarlah kau cari yang lain
Kan kau buat sebagai korban cinta palsu hampa
Nanti disuatu masa kau juga kan merasa
Betapa sedihnya hati kecewa kerana cinta
Wulan Merindu
Artist: Cici Paramida
sunyi sepi malam, tanpa sinar bulan
sesepi diriku sendiri dalam penantian
Tak tahan rasanya gelora di jiwa ingin segera bertemu
Duhai kekasihku, duhai pujaanku
aku rindu kepadamu

sekian lamanya, kumemendam rasa
tak tertahan lagi, rasa gundah di dalam dada
teringat dirimu terbayang kau slalu setiap malam malam ku
datanglah sayangku hadirlah kekasihku
Wulan ini merindumu

Betapa indahnya, dunia terasa bila kau ada disisiku
Alangkah cantiknya seakan kurasa bagaikan ku di alam surga
bawalah diriku O sayang
kuingin selalu bersamamu
tak sanggup lagi diri ini
berpisah denganmu kasih

cintaku sayangku kasihku
kuserahkan hanya kepadamu
semoga Tuhan merestui
bahagia selamanya

berdua kita selamanya
bahagia selamanya
PROPOSAL
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
I. PENDAHULUAN
Dalam perkembangan dunia pendidikan di Indonesia, pemerintah telah mendirikan program pendidikan siap pakai untuk industri – industri, seperti Politeknik. Dimana setelah selesai pendidikan di Politeknik ini, mereka dapat mengembangkan dan mengaplikasikan ilmu – ilmu yang telah didapatkan.
Namun, disamping itu perlu terlebih dahulu kami untuk mengenal lingkungan dimana nanti kami akan mempergunakan keterampilan dan teknologi yang telah kami dapat, agar kami mengetahui etika dalam bekerja dan menambah pengetahuan dan wawasan kami nantinya yang tidak kami dapatkan diperkuliahan.
Oleh sebab itu, kami dari Mahasiswa Politeknik Universitas Andalas Padang, bermaksud akan melaksanakan studi banding dan pengenalan terhadap lapangan kerja industri yang disebut Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang merupakan mata kuliah semester akhir.


II. MAKSUD DAN TUJUAN
MAKSUD DAN TUJUAN SECARA UMUM:
Maksud dan tujuan adalah sebagai berikut:
1. Dapat mempraktekkan ilmu yang didapat dibangku kuliah didalam lingkungan Perusahaan atau pabrik.
2. Mengetahui permasalahan – permasalahan yang ada diindustri dan sekaligus bisa mencari solusi penyelesaian.
3. Belajar berdisiplin dan bermasyarakat sesuai dengan pergaulan di dalam dunia industri.
4. Untuk menjalin kerja sama yang baik antara Politeknik dengan Industri yang dikunjungi.

MAKSUD DAN TUJUAN SECARA KHUSUS:
Maksud dan tujuan secara khusus adalah sebagai berikut:
1. Penerapan ilmu dan penanggulangan masalah yang berhubungan dengan keteknikan, manajemen, administrasi dan proses industri.
2. Berfikir dengan wawasan manajemen yang luas dalam kerja sama dengan orang lain dari berbagai bidang keahlian, sehingga mahasiswa dapat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh dibangku kuliah.


III. NAMA KEGIATAN
Praktek Kerja Lapangan (PKL).


IV. JADWAL PELAKSANAAN
Pelaksanaan PKL ini akan dimulai:
No. Jurusan Lama PKL Tgl Mulai Tgl Akhir
1. Teknik Elektro 3 Bulan 03 Maret 2008 10 Mei 2008


V. OBJEK/ TEMPAT PELAKSANAAN PKL
PT. Telekomunikasi Selular.
Wisma Mulia Building Lt. 9
Jl. Jend Gatot Subroto No. 42
Jakarta 12710




VI. PESERTA
Mahasiswa Politeknik jurusan Teknik Elektro yang akan mengikuti Praktek Kerja Lapangan di PT. Telkomsel Padang yaitu:


1. Nama : Ilham Firman
No. BP : 05 084 011
Jurusan : Teknik Elektro
Program studi : Teknik Elektronika


2. Nama : Riky A. Suheri
No. BP : 05 084 002
Jurusan : Teknik Elektro
Program studi : Teknik Elektronika
















VII. PENUTUP
Demikianlah proposal ini kami ajukan sebagai bahan pertimbangan untuk terlaksananya PKL. Maka dari itu kami sangat berharap sekali kesediaan Bapak menerima kami untuk melaksanakan PKL tersebut diperusahaan yang Bapak pimpin dan kami menunggu balasan dari Bapak agar kami dapat datang keperusahaan Bapak sesuai dengan waktu yang telah dijadwalkan.
Demikianlah kami sampaikan atas perhatian dan kerja sama yang baik dalam menunjang Pendidikan Politeknik kami ucapkan terima kasih.



Padang, Januari 2008

Pemohon




Ilham Firman Riky A. Suheri Bp. 05 084 0011 Bp. 05 084 016


Mengetahui,
Ka. Jurusan Teknik Elektro Ka. Program Studi Elektronika



Yulindon, ST Anton ST, MT
Nip: 131918548 Nip: 132056956

contoh surat lamaran dalam bahasa inggris

Padang, March, 7th 2005

Irwan Kartadi Putra, ST
Kel.
Padang (25125)
Phone : (0751) 74281

PT. TRAKINDO UTAMA
Jl. S. Parman No. 242
Padang
Attn. Branch Manager

Dear, Sir/Mom
I am interested in applying Product Support Sales Representative (PSSR) position as you advertised on Padang Ekspres (2/03/2005). I believe my background education is match with the position.

I am graduated from Andalas University, majoring in Mechanical Engineering. I learned a lot about fluid mechanics, pump, thermodynamic, heat transfer and so on. I ever training in PT. Caltex Pacific Indonesia for a mounth. I am sure my training will support my skill in this position.

If you are looking for employee who has good interpersonal skill, who is service oriented, aggressive, initiative, creative and self motivated please consider my application. I would like to discuss my qualificationsin interview at your con vinience.I am looking forward to hearing from you soon. Thank you.



Sincerelly yours



Zulfitra, ST

curiculum vitae (cv)

CURRICULUM VITAE

(Tempel foto 2x3)

Jl. Tujuh Suku No.55 Padang Baru,
Lubuk Basung, Agam Regency, West Sumatera 26415
Telp/HP : (0752) 877357 / 081363915926
E-mail: is_nibar83@yahoo.Com




Name : Isnibar
Sex : Female
Place / Date of Birth : Ujung Gading/ August 22th, 1983
Age : 23
Marital Status : Unmarried
Religion : Islam
Health Condition : Excellent
Hobbies : Sport, Travelling, Reading Magazine and Books




• 2001-2007 : Student of Mechanical Engineering Department, Andalas University
• 2005-2006 : Exchange Student in Toyohashi University of Technology (TUT), Japan
• 1998-2001 : Senior High School 2, Lubuk Basung
• 1995-1998 : Junior High School 4, Lubuk Basung
• 1989-1995 : Elementary School 80, Lubuk Basung
• 1988-1989 : Kindergarten Dharmawanita, Lubuk Basung




• Various skills in mechanical engineering discipline




• Computer:
- Familiar with Microsoft Office (Microsoft Word, Excel, PowerPoint)
• Language:
- English (oral and written : excellent)
- Indonesian (oral and written : native)
- Japan (oral and written (hiragana and katakana : excellent)




• Laboratory Practices:
- Computer Programming (2002), Computing Laboratory, Mechanical Engineering Department, Engineering Faculty of Andalas University
- Technical Material (2002), Metalurgy Laboratory, Mechanical Engineering Department, Engineering Faculty of Andalas University
- Production Process I (2002), Production Technology Core Laboratory, Mechanical Engineering Department, Engineering Faculty of Andalas University
- Physical Metallurgy (2003), Metalurgy Laboratory, Mechanical Engineering Department, Engineering Faculty of Andalas University
- Production Process II (2003), Metalurgy Laboratory, Mechanical Engineering Department, Engineering Faculty of Andalas University
- Technic of Electric Power (2002), Electric Conversion Energy Laboratory, Electrical Engineering Department, Engineering Faculty of Andalas University
- Industrial Metrology (2003), Production Technology Core Laboratory, Mechanical Engineering Department, Engineering Faculty of Andalas University
- Mechatronics (2004), Mechatronic Laboratory, Mechanical Engineering Department, Engineering Faculty of Andalas University
- NC Programming (2004), Production Technology Core Laboratory, Mechanical Engineering Department, Engineering Faculty of Andalas University
- Basic Mechanics Phenomenon (2005), Conversion Energy Laboratory, Mechanical Engineering Department, Engineering Faculty of Andalas University
- Energy System (2005), Conversion Energy Laboratory, Mechanical Engineering Department, Engineering Faculty of Andalas University
• Assistant in Laboratory and Practices:
- Assistant of Metallugy Laboratory, Engineering Faculty of Andalas University (2005– 2007)
- Assistant of Mechatronic Laboratory, Engineering Faculty of Andalas University (2003-2005)
- Job Training in PT Semen Padang, Padang (April-Juni 2004)
- Industrial Apprentice in Central AC, Padang (2003)
- Privat Student for Elementary School six level (2003-2004)
- Volounteer English Room in Elementary School, Toyokawa, Japan (July-November2006)
- Final Project in Department of Production of Engineering, Toyohashi University of Technology (TUT), Toyohashi, Japan (December 2005- November 2006)




• Member of Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Andalas (2001-2007)
• Member of Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Teknik Universitas Andalas (2001-2007).
 Member of Himpunan Mahasiswa Mesin Jurusan Teknik Mesin Universitas Andalas (2001-2007)
 Member of Forum Study Mahasiswa Teknik, Fakultas Teknik, Universitas Andalas (2001-2007)
 Member of Persatuan Pelajar Indonesia Jepang and Toyohashi, Toyohashi, Japan (2005-2006)


I certify that the information provided in these curriculum vitae is accurate to the best of my knowledge.

Padang, 5 April 2007
Sincerely yours,


ISNIBAR, ST

contoh surat pengantar penelitian

Borang : Penelitian-01

Hal : Izin Pemakaian Laboratorium

Kepada Yth.
Bapak Koordinator Laboratorium THP
Jurusan Teknologi Pertanian Fateta Unand
Di Padang

Dengan hormat,
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Zulfatri
No. BP : 05 117 036
Alamat : Pauh Lima No.6 RT.03 RW 01
Judul Penelitian : Pengaruh Penambahan Asam Sitrat Pada Berbagai Tingkat Transmitan minyak Nilam Terhadap Beberapa Karakteristik Mutu Minyak Nilam
Pembimbing : 1. Ir. Netty Sri Indeswari
2. Ir. Rini. B, MP
Bermaksud akan mengadakan penelitian di Laboratorium THP Jurusan Teknologi Pertanian Fateta Unand dari bulan September 2009 sampai Oktober 2009.
Bersama surat ini saya mengajukan permohonan agar kiranya bapak dapat mengizinkan penggunaan fasilitas yang ada di Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian Jurusan Teknologi Pertanian Unand

Laboratorium yang saya gunakan adalah :

No. Laboratorium Dari Sampai
1. Kualitatif dan Kuantitatif September 2009 November 2009
3. Pasca Panen dan Pengolahan
4. Kimia dan Gizi
5. Mikrobiologi
6. Fisik dan Mekanik

Demikianlah permohonan ini saya ajukan. Atas izin dari Bapak dihaturkan terima kasih.


Mengetahui
Dosen Pembimbing




(Ir. Netty Sri Indeswari)
NIP. 131 123 793 Padang, 8 September 2009

Hormat saya




(Zulfatri)


Borang : Penelitian-02


SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Zulfatri
No. BP : 05 117 036
Alamat : Pauh Lima No.6 RT.03 RW 01
Judul Penelitian : Pengaruh Penambahan Asam Sitrat Pada Berbagai Tingkat Transmitan Terhadap Beberapa Karakteristik Mutu Minyak Nilam

Sekiranya diizinkan melaksanakan penelitian di Laboratorium THP Jurusan Teknologi Pertanian, menyatakan bersedia :
1. Mematuhi segala peraturan yang berlaku di seluruh laboratorium pada Program Studi THP Jurusan Teknologi Pertanian
2. Mengganti segala peralatan yang rusak atau pecah dalam penggunaan
3. Menanggung segala biaya kerusakan atau kebakaran dan lain – lain yang disebabkan karena kelalaian saya

Laboratorium yang saya gunakan adalah :
No. Laboratorium Dari Sampai
1. Kualitatif dan Kuantitatif September 2009 November 2009
3. Pasca Panen dan Pengolahan
4. Kimia dan Gizi
5. Mikrobiologi
6. Fisik dan Mekanik

Demikianlah pernyataan ini saya buat. Atas perhatiannya dihanturkan terima kasih.


Mengetahui
Dosen Pembimbing




(Ir. Netty Sri Indeswari)
NIP. 131 123 793 Padang, 8 September 2009

Hormat saya




(Zulfatri)







Borang : Penelitian-03

Surat Izin Penggunaan Fasilitas
Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian


Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Prof. Dr. Ir. Anwar Kasim
NIP : 130 816 274
Jabatan : Koordinator Lab. THP
dengan ini memberikan izin kepada mahasiswa yang tersebut di bawah ini,
Nama : Zulfatri
No. BP : 05 117 036
Alamat : Pauh Lima No.6 RT.03 RW 01
Judul Penelitian : Pengaruh Penambahan Asam Sitrat Pada Berbagai Tingkat Transmitan Minyak Nilam Terhadap Beberapa Karakteristik Mutu Minyak Nilam

Laboratorium yang saya gunakan adalah :
No. Laboratorium Dari Sampai
1. Kualitatif dan Kuantitatif September 2009 November 2009
3. Pasca Panen dan Pengolahan
4. Kimia dan Gizi
5. Mikrobiologi
6. Fisik dan Mekanik

Demikianlah pernyataan ini saya buat. Atas perhatiannya dihaturkan terima kasih.

Padang, 8 September 2009
Koordinator Laboratorium THP



(Prof. Dr. Ir. Anwar Kasim)
NIP. 130 816 274



Tembusan :
1. Dosen pembimbing
2. Kepala Lab yang bersangkutan

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN
FAK. TEKNOLOGI PERTANIAN UNAND PADANG

Nomor : / H16. 11/THP/ PP/ 2009 Padang, 8 September 2009
Lampiran : -
Hal : Penelitian Mahasiswa

Kepada Yth,
Kepala Koordinator Laboratorium THP
Fakultas Teknologi Pertanian Unand
di
Padang

Disampaikan Kepada Saudara, bahwa Mahasiswa Jurusan Teknologi Pertanian :
Nama : Zulfatri
No. BP : 05 117 036
Bermaksud akan melaksanakan penelitian selama dua bulan terhitung mulai bulan September sampai November 2009. Dengan Judul :
Pengaruh Penambahan Asam Sitrat Pada Berbagai Tingkat Transmitan Minyak Nilam Terhadap Beberapa Karakteristik Mutu Minyak Nilam

Demi kelancaran pelaksanaan penelitian tersebut, kami mohon bantuan Saudara berupa izin fasilitas alat-alat serta informasi lainnya yang memungkinkan terlaksananya penelitian yang dimaksud.
Disamping itu, kami harapkan pula surat keterangan selesai penelitian sebagai bukti bahwa penelitian sudah dilaksanakan sebaik-baiknya.
Atas bantuan dan kerjasama yang baik ini diucapkan terima kasih.

Ketua Program Studi Teknologi Hasil Pertanian


Prof.Dr.Ir. Anwar Kasim
NIP. 130 816 274
Tembusan :
1. Ketua Program Studi THP

contoh proposal skripsi

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Minyak atsiri disebut juga minyak eteris, minyak terbang atau esential oil yang banyak digunakan sebagai bahan baku dalam berbagai industri. Peranan minyak atsiri dalam kehidupan manusia telah dimulai sejak beberapa abad yang lalu, dimana jenis minyak atsiri yang telah dikenal pada saat itu terbatas pada minyak atsiri tertentu terutama yang berasal dari rempah-rempah. Dengan kemajuan teknologi, maka usaha penggalian sumber-sumber minyak atsiri dan pendayagunaannya dalam kehidupan manusia semakin meningkat.
Nilam (Pogostemon cablin, BENTH) merupakan tanaman minyak atsiri yang menghasilkan minyak nilam (patchouly oil) atau sering disebut minyak dilem, merupakan komoditas yang cukup penting, baik sebagai sumber pendapatan petani maupun sebagai sumber devisa negara.
Indonesia merupakan negara pemasok minyak nilam terbesar dipasaran dunia dengan konstribusi sekitar 90%. Tercatat ekspor minyak nilam indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun, dimana tahun 1990 sebesar 872 ton dengan nilai US $ 14 juta dan pada tahun 1995 meningkat menjadi 1.268 ton dengan nilai US $ 18 juta, sedangkan tahun 1998 volume ekspor meningkat lagi menjadi 1500 ton dengan nilai US $ 53 juta (Dhalimi, Sofyan dan Emmyzar, 2000, Cit. Vivi deeldes, 2001).
Di Indonesia tanaman nilam telah menyebar keberbagai provinsi antara lain: Aceh, Sumatera Utara, Pulau Nias, Sumatera Barat, Bengkulu, Lampung, Jawa Tegah dan Jawa Barat (Depperindag, 1984). Untuk Sumatera Barat sendiri, tanaman nilam tumbuh baik pada daerah kabupaten Pasaman, Kabupaten Mentawai, Kabupaten Pesisir Selatan dan Kabupaten Sawah Lunto Sijunjung dengan luas areal pertanaman kurang lebih 1.392 ha dan produksi sekitar 60 ton (Susilobroto, 2000).
Ekspor tanaman nilam dapat dilakukan dalam bentuk kering atau minyak atsiri setelah disuling. Sampai sekarang pembeli luar negeri cenderung menyuling sendiri, karena penyulingan di Indonesia dilakukan secara langsung dan daun yang disuling tidak dipilih terlebih dahulu sehingga mutu minyak kurang baik (Harris, 1987).
Meskipun indutri kecil minyak nilam di Sumatera Barat terdapat di beberapa kabupaten yaitu Pasaman, Lima Puluh Kota, Solok, Pesisir Selatan dan Padang. Namun perolehan minyak nilam yang dihasilkan masih tergolong rendah sekitar 2% dan minyak berwarna coklat kehitaman. Perolehan yang rendah karena pada umumnya petani nilam Sumatera Barat kurang memperhatikan kondisi penyulingan seperti penaganan bahan baku, proporsi batang dengan daun, cara penyulingan, peralatan penyulingan yang dipakai dan penambahan air umpan ketel, serta sirkulasi pendiginan yang kurang memadai. Warna minyak yang berwarna coklat kehitaman disebabkan peralatan penyulingan yang digunakan terbuat dari drum bekas dengan kandungan Fe yang cukup tinggi, sehingga mudah terjadi oksidasi. Hal inilah yang memicu harga minyak nilam cendrung menurun (Ellyta Sari dan Elmi Sandari, 2009).
Komponen standar mutu minyak nilam ditentukan oleh kualitas dari minyak itu sendiri dan kemurniannya. Kemurnian bisa diperiksa dengan penetapan kelarutan uji lemak dan mineral. Selain itu, faktor yang menentukan mutu adalah sifat – sifat fisika-kimia minyak, seperti bilangan asam, bilangan ester, kadar Fe. nilai transmitan, dan komponen utama minyak, dan membandingkan dengan Standar Nasional Indonesia.
Pemurnian merupakan suatu proses untuk meningkatkan kualitas suatu bahan agar mempunyai nilai jual yang lebih tinggi. Beberapa metoda pemurnian yang dikenal adalah secara kimia ataupun fisika. Pemurnian minyak secara fisika memerlukan peralatan penunjang yang cukup spesifik, minyak yang dihasilkan lebih baik, dimana warnanya lebih jernih dan komponen utamanya lebih tinggi. Untuk pemurnian secara kimia bisa dilakukan dengan menggunakan peralatan yang sederhana dan hanya memerlukan pencampuran dengan absorben atau senyawa pengomplek/pengkelat tertentu (Hermaini dan Trimarwati, 2009). Pengikatan dengan senyawa pengkelat adalah pengikatan logam dengan cara menambahkan senyawa pengkelat dan membentuk kompleks logam senyawa pengkelat. Senyawa pengkelat yang cukup dikenal dalam proses pemurnian minyak atsiri, antara lain asam sitrat, asam malat asam tartarat dan EDTA. Proses pengikatan logam merupakan proses keseimbangan pembentukan kompleks logam dengan senyawa pengkelat, berarti proses pengkelatan dipengaruhi oleh kosentrasi senyawa yang ada. Secara umum keseimbangan reaksinya dapat dituliskan seperti Gambar 1.
L+ + S¬- LS
L = logam
S = senywa pengkelat
LS= kompleks logam –senyawa pengkelat
Gambar 1. Keseimbangan reaksi pembentukan komplek logam dengan senyawa
pengkelat (Ellyta Sari dan Elmi Sandari, 2009).

Asam sitrat adalah asam organik lemah yang ditemukan pada daun dan buah genus citrus (jeruk – jerukan). Rumus kimia asam sitrat C6H8O7 nama lain asam sitrat adalah asam 2-hidroksi-1,2,3-propanatrikarboksilat.
Keasaman asam sitrat didapatkan dari tiga gugus karboksil COOH yang dapat melepaskan proton dalam larutan. Jika hal ini terjadi, ion yang dihasilkan adalah ion sitrat. Ion sitrat banyak bereaksi ion logam membentuk garam sitrat. Selain itu, sitrat dapat mengikat ion logam dengan pengkelatan. Pada temperatur kamar, asam sitrat berbentuk serbuk kristal berwarna putih. Serbuk krirtal tersebut dapat berupa bentuk anhydrous (bebas air). Atau bentuk monohydrat yang mengandung satu molekul air untuk setiap molekul asam sitrat. Bentuk anhydrous asam sitrat mengkristal dalam air panas, sedangkan bentuk monohidrat didapatkan dari kristalisasi asam sitrat dalam air dingin. Secara kimia, asam sitrat bersifat seperti asam karboksilat lainnya.
Bertitik tolak dari rmasalah diatas, telah dilakukan penelitian dengan judul “ Pengaruh penambahan asam sitrat pada berbagai tingkat pencampuran minyak nilam penyulingan stainlees steel dengan penyulingan drum bekas terhadap beberapa karakteristik minyak nilam (Pogostemon cablin, BENTH)”

1.2. Tujuan Penelitian
Untuk mendapatkan penambahan asam sitrat yang tepat pada berbagai tingkat pencampuran minyak nilam penyulingan stainlessteel dengan penyulingan drum bekas sehingga dapat meningkatkan beberapa karakteristik mutu minyak nilam

1.3. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan mutu minyak nilam petani yang masih belum memenuhi standar mutu minyak nilam yang telah ditetapkan.
1.4. Hipotesa Penelitian
Hipotesis penelitian ini adalah penambahan asam sitrat pada berbagai tingkat pencampuran minyak nilam penyulingan stainlessteel dengan penyulingan drum bekas berpengaruh terhadap beberapa karakteristik mutu minyak nilam.



II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tanaman Nilam
Tanaman nilam (Pogostemon cablin, BENTH) termasuk dalam famili labiate. Tanaman ini merupakan tumbuhan semak dengan tinggi antara 0,30 – 1,30 m. Tanaman ini merupakan tumbuhan daerah tropis dengan curah hujan yang merata yaitu sebesar 2300 – 3000 mm setiap tahun dan dapat tumbuh baik didaerah dataran tinggi dan dataran rendah, serta menghendaki tanah yang mempunyai humus dan unsur hara yang tinggi juga drainase yang baik (Ketaren, 1985).
Santoso (1990) juga menjelaskan bahwa tanaman nilam dapat tumbuh dari dataran rendah sampai ketinggian 1000 m diatas permukaan laut dan tumbuh baik pada daerah tropis. Secara agroklimat tanaman nilam mempunyai syrat tumbuh sebagai berikut: (a) tanah; gembur, banyak mengandung bahan organik, tidak tergenang air dan Ph 6 – 7, (b) suhu; 180 C – 270 C, (c) ketinggian tempat; 100 m – 400 m diatas permukaan laut, (d) curah hujan; 2300 – 3000 mm/tahun, dan (e) kelembaban; 60 – 70%.
Nilam mempunyai akar serabut dengan bentuk daun bulat dan lonjong. Daun yang masih muda berwarna hijau muda, sedangkan daun yang sudah tua berwarna hijau tua dengan panjang 6,33 – 7,64 cm dan lebar 5,34 – 6,25 cm. batangnya berkayu, berdiameter 10 – 20 mm, dan berbentuk persegi. Permukaan batang kasar, berwarna hijau ketika muda, dan hijau kecoklatan ketika sudah tua. Dalam ilmu taksonomi tumbuhan, tanaman nilam diklasifikasikan sebagai berikut (Kardinan dan Mauladi, 2004, Cit. Jasmi Sriyesi, 2005 ).
Divisio : Spermatophyta
Kelas : Angiospermae
Ordo : Lamiales
Family : Labiate
Genus : Pogostemon
Spesies : pogostemon, spp.
Dengan adanya perbedaan sifat tanah, iklim dan cara penanamannya, timbullah berbagai variasi morfologi tanaman nilam sehingga Lukman dan Yeyet Cit. Vivi Deeldes (2001) membagi 3 jenis tanaman ini, yaitu : (1) Pogostemon cablin, BENTH; mepunyai bulu rambut dibagian bawah daun sehingga daun pucat. Kadar minyaknya tinggi sekitar 2,5 – 5 % dan komposisi kimia yang bagus, (2) Pogostemon hortensis atau nilam jawa; mempunyai daun yang lebih tipis bila dibandingkan dengan pogostemon cablin, BENTH. Kadar minyaknya rendah sekitar 0,5 – 1,5 % dari berat daun kering serta komposisi kimia minyak yang jelek, dan (3) Pogostemon heyneanus; merupakan tanaman nilam yang cepat berbunga. Kadar minyaknya rendah sekitar 0,5 – 1,5 % dari berat daun kering dan komposisi kimia minyaknya juga jelek.
Dari identifikasi ketiga jenis nilam tersebut, nyatalah bahwa nilam jenis Pogostemon cablin, BENTH adalah yang layak untuk dikembangkan karena mempunyai kadar dan komposisi minyak yang paling bagus (Santoso, 1990).
Nilam diperbanyak dengan stek (vegetatif). Stek yang dipilih sebagai bibit harus sehat dan jenis tanaman yang produksi tinggi. Stek harus dipotong sepanjang 15 – 23 cm dengan diameter 0,8 – cm dan paling sedikit memiliki 3 mata tunas atau 3 helai daun untuk stek pucuk dan 3 – 5 untuk stek batang. Waktu tanaman setelah distek harus diatur sedemikian rupa sehingga waktu panen dari satu areal dapat dilakukan secara bertahap. Cara ini dapat menjamin kelangsungan penyulingan yang kontinyu dan dapat mencegah tanah agar tidak erosi ( Sudaryani dan Sugiharti, 1990, Cit. Vivi Deeldes, 2001)
Tanaman nilam yang tumbuh baik dapat dipanen pada umur 6 – 8 bulan. Ini dilakukan jika tanaman telah mempunyai 5 pasang daun dan dipanen dengan ketinggian 15 cm dari permukaan tanah karena berdasarkan penelitian bahwa 3 pasang daun yang termuda menghasilkan randemen minyak yang tertinggi, pemanenan ini termasuk ranting dan daun nilam (Imran, 1992). Sudaryani dan sugiharti (1990) menambahkan bahwa pemanenan tanaman nilam berikutnya sebaiknya dilakukan sebanyak 3 – 4 kali pemetikan daun selama 6 bulan.
Pemanenan daun nilam dilakukan sebelum daun berwarna coklat karena daun yang telah berubah warna menjadi coklat akan kehilangan sebagian minyak oleh pengaruh panas dan cuaca. Pemotongan daun nilam ini seringkali dilakukan dengan menggunakan sabit atau ani-ani (Ketaren, 1985).
Santoso (1990) lebih jauh menerangkan bahwa penentuan saat panen yang tepat bagi tanaman nilam sangat penting diperhatikan. Pemanenan yang terlalu cepat atau terlalu lambat akan menyebabkan rendahnya randemen dan mutu minyak yang dihasilkan. Waktu pemanenan nilam harus dilakukan pagi hari atau sore hari dan jangan pada siang hari ketika panas matahari cukup menyengat. Sebab pemanenan nilam pada siang hari akan menyebabkan: (a) terjadinya proses metabolisme pada sel-sel daun sehingga menekan atau mengurangi laju pembentukan minyak, (b) terjadinya transpirasi pada daun yang lebih cepat, dan (c) kondisi daun menjadi elastis dan mudah sobek. Kesemuanya itu akan mengakibatkan jumlah minyak yang dihasilkan berkurang.
2.2. Proses Penyulingan Minyak Nilam
Sebelum daun nilam disuling dilakukan beberapa perlakukan pendahuluan terhadap daun nilam, tujuannya untuk memudahkan penguapan minyak dan mengurangi densitas kemba bahan olah (Ketaren, 1985). Menurut Santoso (1990) perlakuan tersebut adalah:
1. Perajangan
Beberapa ahli berpendapat bahwa proses perajangan daun nilam tidak perlu dilakukan karena akan menambah biaya produksi, tetapi dilain pihak perajangan daun nilam sebelum dikeringkan dianggap perlu, sebab meskipun menambah biaya produksi minyak yang dihasilkan lebih tinggi. Pada perajangan ini daun nilam dipotong-potong sepanjang 2-3 cm.
2. Pengeringan dan Penyimpanan
Daun nilam yang sudah dirajang kemudian dijemur dibawah sinar matahari. Cara penjemurannya adalah dihamparkan pada lantai jemur dan usahakan jangan sampai terjadi penumpukan terlalu tebal serta setiap kali harus dilakukan pembalikan. Lama pengeringan kira- kira 5 jam atau sampai daun layu. Sudaryani dan sugiharti (1990) menerangkan bahwa penjemuran daun nilam juga dapat di lakukan diatas tikar selain diatas lantai semen. Penjemuran dilakukan selama 4 jam (pukul 10:00 sampai 14:00).
Selanjutnya daun-daun yang telah layu diangin-anginkan dengan cara menghamparkan diatas rak-rak bambu ditempat teduh dengan tebal lapisan lebih kurang 50 cm dan dibolak-balik sebanyak 2 – 3 kali dalam seharinya. Pengeringan dapat dihentikan setalah kadar air pada daun sekitar 12 – 15% dan timbul bau nilam yang keras serta khas dibandingkan daun segarnya lama pengeringan anginan ini biasanya membutuhkan waktu 3 – 4 hari. Ketaren (1985) juga menjelaskan bahwa pembentangan daun nilam yang dikeringkan tidak boleh terlalu tebal untuk menghindari pembusukan oleh jamur dan fermentasi terutama bila daun dalam keadaan basah. Pengeringan biasanya dilakukan dengan sinar matahari walaupun pengeringan secara tidak langsung akan lebih baik hasilnya. Zarlis Cit. Jasmi Sriyesi (2005) menerangkan bahwa waktu pengeringan anginan harus diperhatikan, jangan terlalu cepat, atau terlau lambat. Pengeringan yang terlalu cepat dapat menyebabkan daun terlalu rapuh dan sulit untuk disuling, sedangkan pengeringan yang terlalu lambat menyebabkan daunnya menjadi lembab dan mudah diserang jamur akhirnya rendemen dan mutu munyak yang dihasilkan menurun. Menurut Guenther (1952) selama pengeringan terjadi pergerakan air besrta minyak dari jaringan kepermukaan bahan menyebabkan kehilangan minyak.
Setelah daun nilam nampak kering segera dilakukan penyulingan atau disimpan untuk sementara waktu dengan cara meletakkan diatas para-para atau lantai beralaskan papan berkaki. Gudang penyimpanan tidak boleh terlalu lembab dan sirkulasi udara harus baik. Namun jika penyimpanan ini terlalu lama juga akan beresiko, karena akan menyebabkan penyusutan daun nilam kering dan sekaligus akan menurunkan jumlah minyak yang dihasilkan (Kataren, 1985). Diagram alir proses pengolahan daun nilam dapat dilihat pada Lampiran 1.
3. Penyulingan
Menurut Sudaryani dan Sugiharti (1990) bahwa cara penyulingan nilam dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu.
a. Penyulingan dengan air.
Cara penyulingan ini bahan berhubungan langsung dengan air yang mendidih. Uap air akan menguap dengan membawa minyak nilam dan air dari bahan yang disuling. Uap ini dialirkan melalui pipa pendingin sehingga terjadi pengembunan dan dipisahkan antara minyak dan air.
b. Penyulingan dengan uap dan air.
Prinsip penyulingan cara ini adalah dengan menggunakan tekanan uap rendah. Bahan yang disuling tidak berhubungan langsung dengan air. Bahan diletakkan diatas piringan (plat berlobang-lobang), setelah air mendidih uap akan keluar melalui lobang tersebut dan terus mengalir melalui sela-sela bahan. Uap air bersama uap minyak nilam yang timbul disalurkan melalui pipa untuk seterusnya masuk ke ketel pendinginan. Pengembunan air dan minyak ditampung pada bak pemisah cairan, karena perbedaan bobot jenis air akan terpisah dengan minyak dan ini dapat dipisahkan. Cara ini banyak digunakan pada penyulingan-penyulingan nilam umumnya karena konstruksinya tidak terlalu rumit dan dapat dibuat cukup sederhana.
c. Penyulingan dengan uap
Penyulingan cara ini pada dasarnya adalah mengalirkan uap yang bertekanan tinggi. Disini ketel perebusan air dipisahkan dengan ketel berisi bahan. Uap air panas dialirkan pada sebuah pipa kedalam ketel bahan. Penyulingan dengan cara uap ini tidak terlalu lama berlangsung, karena tekanan uapnya lebih dari 1 atm dan akan menghasilkan rendemen dan minyak bermutu.
d. Pemisahan minyak dengan air
Sebagian besar alat pemisahan minyak dirancang menurut botol Florentine kuno dan sering dinamakan botol Florentine. Minyak nilam dan air tidak melarut karena perbedaan bobot jenis, maka larutan tersebut akan terpisah, dimana minyak berada di atas lapisan air, maka minyak dapat dipisahkan dengan manual dengan menggunakan alat seperti sendok tetapi ada juga botol Florentine memiliki kran minyak dimana minyak akan keluar memalalui kran tersebut.
2.3. Komponen Kimia Minyak Nilam
Minyak atsiri umumnya terdiri dari berbagai campuran persenyawaan kimia yang terbentuk dari unsur karbon, hydrogen, dan oksigen serta persenyawaan kimia yang mengandung unsur nitrogen dan belerang (Zarlis Cit. Jasmi Sriyesi, 2005). Kataren (1987) menyatakan bahwa komponen kimia minyak atsiri yang komplek dibentuk dari hasil sekresi akibat metabolisme tanaman. Minyak terdapat di dalam kelompok sel yang berbeda dan perbedaannya terlihat dalam sel kelenjer eksternal dan internal. Hasil sekresi biasanya ditimbun di luar sel yang terletak diantara kutikula dan diding sel bagian luar.
Menurut Kataren (1985), komponen penyusun minyak nilam dan sifat-sifatnya adalah sebagai berikut (Table 1)
Tabel 1. Komposisi kimia penyusun Minyak Nilam
Komponen Jumlah (%) Titik Didih (0 C)
a. Sesquiterpen

b. Patchouly alcohol, terdiri dari
1. Benzaldehida
2. Eugenol
3. Sinnamat aldehid
4. Alkohol
5. Keton semikarbon 40 – 45

55 - 60
-
-
-

- -


214
69 - 70
208
54 - 95
134 – 135
Sumber: Kataren, 1985
Terdapat dua golongan utama senyawa kimia yang menyusun minyak nilam yaitu (a) Hidrokarbon dan (b) oksigeneted hidrokarbon.
Golongan hidrokarbon yang berupa senyawa sesquiterpen dan jumlahnya sekitar 40 – 45 % dari berat minyak.
Golongan oksigeneted hidrokarbon minyak nilam yang sering disebut patchouli alcohol meliputi 55 – 60 % dari berat minyak dan terdiri dari benzeldehid, eugenol benzoate, sinnamat aldehida, alkohol dan keton semikarbazone (Kataren, 1985)
2.4. Kegunaan Minyak Nilam
Minyak nilam adalah salah satu minyak atsiri yang mempunyai fungsi dan kegunaan yang luas karena wanginya yang khas maka sering digunakan sebagai parfum selendang, pakaian, karpet dan barang-barang tenun industri sabun dan kosmetik (Kataren, 1985).
Menurut Lukman dan Rahmayati (2000) minyak nilam bersifat sukar tercuci walaupun dengan menggunakan air sabun selain itu, minyak nilam juga dapat bercampur dengan minyak eteris yang lain, mudah larut dalam alkohol, dan sukar menguap. Karena sifat itulah, minyak nilam dapat dipakai sebagai bahan baku yang penting dalam industri wewangian. Disamping itu minyak nilam juga digunakan sebagai fiksatif atau pengikat bahan-bahan pewangi lain. Peranan nilam sebagai fiksatif wangi-wangian ternyata tidak bisa digantikan oleh minyak apapun sehingga sangat penting dalam dunia perfumeri.
2.6. Faktor Yang Mempengaruhi Mutu Minyak Nilam
Secara umum faktor yang mempengaruhi minyak atsiri menurut Lukman dan Rahmayati (2000) dapat dibagi dalam lima faktor, yaitu pengadaan bahan baku, penaganan pasca panen, proses produksi, tata niaga, dan bentuk pengusahaan. Faktor yang mempengaruhi minyak atsiri nilam secara khusus menurut Santoso (1993) terbagi atas kualitas daun, cara penyulingan dan cara penyimpanan minyak.
a. Kualitas daun
1. Jenis tanaman nilam, yang terbaik adalah jenis Pogostemon cablin, BETH sebab rendemen dan mutu minyaknya lebih baik bila dibandingkan jenis nilamnya.
2. Lahan-lahan yang subur dan mengandung bahan organic, menghasilkan daun nilam dengan kadarminyak 2 – 3,5 %.
3. Waktu panen, saat panen daun jangan terlalu tua atau muda. Waktu panen yang tepat pada saat tanaman berumur 6 – 8 bulan.
4. Pengeringan, harus dilakukan sebaik mungkin dengan kadar air 12 – 15 %, jangan terjadi fermentasi atau terkena air hujan.
5. Penyimpanan, harus baik dengan sirkulasi udara yang lancar dan tidak lembab. Penyimpanan ini jangan terlalu lama sebab akan terjadi penyusutan daun nilam kering dan menurunkan produksi serta kualitas minyaknya.
b. Cara Penyulingan
Penyulingan yang terbaik adalah dengan cara uap langsung dan peralatan terbuat dari bahan stainless stell. Warna minyak yang berwarna coklat kehitaman disebabkan peralatan yang digunakan terbuat dari drum bekas dengan kandungan Fe yang cukup tinggi, sehingga mudah terjadi oksidasi. Hal inilah yang memicu harga minyak nilam cendrung menurun. Pemakaian tekanan uap harus cukup tinggi dan waktu penyulingan diperpanjang karena minyak nilam lebih berharga pada fraksi titik didihnya tinggi, tapi bila tekanan terlalu tinggi dan penyulingan terlalu lama dapat menyebabkan kegosongan minyak dan meningkatkan bilangan asamnya.
c. Cara penyimpanan minyak
Untuk jumlah yang kecil, minyak nilam sebaiknya disimpan dalam botol berwarna gelap, sedangkan untuk minyak nilam dalam jumlah banyak, sebaiknya disimpan didalam drum yang terbuat dari stainless stell. Minyak nilam yang telah lama disimpan memberikan bau yang lebih halus dan aromatik dibandingkan dengan minyak nilam yang baru disuling.
2.5. Standar Mutu Minyak Nilam
Mutu minyak atsiri merupakan faktor penentu yang sangat penting. Mutu minyak atsiri yang tinggi, stabil dan kosisten memudahkan konsumen dalam membuat formulasi minyak atsiri tersebut dalam suatu industri pengolahan dengan demikian, perdagangan produk formulasi tadi akan semakin mendapat kepercayaan dipasaran. Apabila suatu jenis minyak atsiri berhasil masuk kedalam formulasi campuran farfum, kosmetik, flavor, atau untuk pemanfaatan lainnya serta telah pula mendapat sambutan dan kepercayaan di pasaran maka minyak atsiri tersebut akan terus menerus diperlukan kehadirannya (Lukman dan Rahmayati, 2000, Cit. Vivi Deeldes, 2001).
Untuk menentukan mutu minyak atsiri didasarkan atas kriteria atau batasan yang dituangkan dalam standar mutu. Didalam standar mutu dicamtumkan sifat umum yang terdapat dalam minyak atsiri. Dari sifat fisik dapat diketahui keaslian dari minyak atsiri, sedangkan dari sifat kimia dapat diketahui secara umum komponen kimia yang terdapat didalamnya. Jumlah dan jenis komponen kimia yang terdapat dalam minyak atsiri akan menentukan nilai dan kegunaan dari minyak tersebut (Ketaren, 1980).
Standar mutu minyak nilam Indonesia menurut SNI 06-2385-2006 adalah sebagai berikut.
Tabel 2. Standar Mutu Minyak Nilam
No Karakteristik SNI
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10 Warna
Berat jenis 250 C
Indeks bias
Putaran optik
Kelarutan dalam etanol 90%, suhu 250C
Bilangan asam,maks
Bilangan ester, maks
Patchouli alcohol (C15H26O)
Alpha copaene (C15H24)
Kandungan besi (Fe) Kuning muda sampai coklat Tua
0,950 – 0,975
1,507 – 1,515
(-)48o – (-)650
Larut dalam 10 volume bagian
8 %
20 %
% Min. 30
% Maks. 0,5
mg/kg Maks. 25


2.7. Pemurnian
Menurut Hermaini dan Trimarwati (2009) pemurnian merupakan suatu proses untuk meningkatkan kualitas suatu bahan agar mempunyai nilai jual yang lebih tinggi. Beberapa metoda yang dikenal untuk pemurnian minyak atsiri adalah secara kimia dan fisika. Pemurnian secara fisika memerlukan peralatan penunjang yang cukup spesifik, akan tetapi minyak yang dihasilkan lebih baik karena warnanya lebih jernih dan komponen utamanya menjadi lebih tinggi. Untuk metode pemurnian kimia bisa dilakukan dengan menggunakan peralatan yang sederhana dan hanya memerlukan pencampuran dengan absorben atau senyawa pengomplek/pengkelat tertentu.
Senyawa pengkelat adalah pengikatan logam dengan cara menambahkan senyawa pengkelat dan membentuk kompleks logam. Senyawa pengkelat yang cukup dikenal dalam proses pemurnian minyak atsiri, antara lain asam sitrat, asam malat, asam tartarat dan EDTA. Proses pengikatan logam merupakan proses keseimbangan pembentukan kompleks logam dengan senyawa pengkelat (Ellyta Sari dan Elmi Sandari, 2009)
Asam sitrat adalah asam organik lemah yang ditemukan pada daun dan buah genus citrus (jeruk – jerukan). Rumus kimia asam sitrat C6H8O7 nama lain asam sitrat adalah asam 2-hidroksi-1,2,3-propanatrikarboksilat.
Keasaman asam sitrat didapatkan dari tiga gugus karboksil COOH yang dapat melepaskan proton dalam larutan. Jika hal ini terjadi, ion yang dihasilkan adalah ion sitrat. Ion sitrat banyak bereaksi ion logam membentuk garam sitrat. Selain itu, sitrat dapat mengikat ion logam dengan pengkelatan (http://id.wikepedia.org/wiki/asam sitra, 20 Mei 2009)
Menurut Tan K.H (1998) reaksi pengikatan logam oleh asam sitrat dapat dituliskan seperti Gambar 2.
H H
O O
H C C OH H C C OFe
O O
OH C C OH + Fe+3 OH C C OFe + 3 H2O

O O
H C C OH H C C OFe

H H
Asam Sitrat Garam Sitrat
Gambar 2. Reaksi pengikatan Fe oleh asam sitrat(Tan. K.H, 1998)













III. BAHAN DAN METODA

3.1. Tempat dan Waktu.
Penelitian ini telah dilaksanakan dari bulan Juli sampai bulan September 2009 di Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Andalas Padang,
3.2. Bahan dan Alat
Bahan baku yang digunakan adalah minyak nilam yang di suling dengan menggunakan stainlessteel dan minyak nilam yang di suling dengan drum bekas yang dibeli Balai Batu Sandaran, Kecamatan Barangin, Kabupaten Sawah Lunto. bahan- bahan kimia antara lain air suling, etanol – toluen 1:1, KOH 0,1 N, Phenolptalein serta asam sitrat.
Alat-alat yang digunakan adalah botol yang berwarna gelap, timbangan analitik, gelas ukur 10 ml, labu ukur 25 ml, AAS, Spektrophotometer UV, erlemeyer 10 ml, alat titrasi, buret, desikator, kertas saring, penagas air, kertas tissue, pipet tetes, batu didih.
3.3. Rancangan Penelitian
Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dalam faktorial dengan 2 faktor dan 3 kali ulangan. Faktor pertama adalah tingkat pencampuran minyak nilam penyulingan stainlessteel dengan minyak nilam penyulingan drum bekas dengan 5 taraf (faktor A) dan faktor kedua adalah penambahan asam sitrat terdiri dari 2 taraf (faktor B). Data yang diperoleh dianalisis menggunakan sidik ragam, jika berbeda nyata dilanjutkan dengan uji Duncan's New Multiple Range Test (DMNRT) pada taraf 5%..
Perlakuan : Faktor A1 : (minyak nilam penyulingan stainlessteel 100 %)
A2 : (minyak nilam Penyulingan stainlessteel 75% +
Minyak nilam Penyulingan drum bekas 25%)
A3 : (minyak nilam Penyulingan stainlessteel 50% +
Minyak nilam Penyulingan drum bekas 50%)
A4 : (minyak nilam Penyulingan. stainlessteel 25% +
Minyak nilam Penyulingan drum bekas 75%)
A5 : (minyak nilam Penyulingan drum bekas 100%)
Faktor B1 : Penambahan Asam Sitrat 14%
B2 : Penambahan Asam Sitrat 16%
Adapun model linier dari rancangan
Yij = µ + Ai + bj + AiBj + Eij
Keterangan :
Yij = Hasil pengamatan pada semua yang memproleh perlakuan taraf ke-i dari faktor A, taraf ke-j faktor B dan ulangan ke-k
µ = Rata – rata populasi
Ai = Penginteraksi taraf ke-i dari faktor A
Bj = Penginteraksi taraf ke-j dari faktor B
AiBj = Penginteraksi dari taraf ke-i faktor A dan taraf ke-j dari faktor B
ijk = Banyak taraf faktor A, banyak taraf faktor B dan banyak ulangan

3.4 Pelaksanaan Penelitian
a. Pengambilan sampel
Sampel minyak nilam yang digunakan adalah minyak penyulingan stainlessteel dan minyak penyulingan drum bekas dibeli di daerah Balai Batu Sandaran, Kecamatan Barangin, Kabupaten Sawah Lunto sebanyak 3 kg dan disimpan dalam botol berwarna gelap agar tidak rusak akibat proses oksidasi atau hidrolisa. Digunakan tempat contoh yang bersih dan kering serta tertutup rapat tidak mudah masuk udara. Sewaktu pengambilan contoh atau sesudahnya contoh dilindungi dari cahaya, hujan,abu dan perbedaan suhu yang besar, kemudian dibawa ke laboratorium Teknologi Hasil Pertanian Universitas andalas untuk diberi perlakuan penambahan asam sitrat 14% dan 16% pada tingkat pencampuran minyak nilam penyulingan stainlessteel dengan minyak nilam penyulingan drum bekas dengan tingkat pencampuran A1 minyak nilam penyulingan stainlessteel 100%, A2 minyak nilam P. stainlessteel 75% + minyak nilam P. drum bekas 25%, A3 minyak nilam P. stainlessteel 50% + minyak nilam P. drum bekas 50%, A4 minyak nilam P. stainlessteel 25% + minyak nilam P. drum bekas 75%, A5 minyak nilam P. drum bekas 100%.
b. Prosudur Kerja
Sebelum dilakukan analisa minyak terdahulu dilakukan pencampuran untuk mendapatkan tingkat transmitan yang berbeda-beda, pencampuran minyak yang dilakukan adalah 5 tingkat pencampuran yaitu A1 minyak nilam penyulingan stainlessteel 100%, A2 minyak nilam P. stainlessteel 75% + minyak nilam P. drum bekas 25%, A3 minyak nilam P. stainlessteel 50% + minyak nilam P. drum bekas 50%, A4 minyak nilam P. stainlessteel 25% + minyak nilam P. drum bekas 75%, A5 minyak nilam P. drum bekas 100%. Setelah dilakukan pencampuran dilakukan analisa awal terhadap minyak nilam untuk bilangan asam, kadar Fe, transmitan. Kemudian minyak nilam ditimbang masing-masing 50 g dan ditambahkan asam sitrat sebanyak 14% dan 16% . Wadah diletakkan diatas pemanas listrik dengan suhu 600 C dan diaduk 30 menit dengan kecepatan pengadukan 300 rpm, sampai reaksi selesai (seperti terjadinya perubahan warna) setelah itu minyak didiamkan sampai suhu kamar dan dilanjutkan dengan penyaringan dengan kertas saring. Minyak didapat kemudian dianalisa beberapa karakteristik mutunya.

3.5. Pengamatan
Pengamatan yang dilakukan pada penelitian ini meliputi pengamatan terhadap tetapan fisika dan kimia minyak atsiri terdiri dari nilai transmitan, bilangan asam dan kadar Fe.
a. Bilangan asam (Standar Industri Indonesia Dept. Perindustrian RI)
Sebanyak 2 gram minyak ditimbang dalam labu erlemeyer 500 ml. Tambahkan 10 ml etanol-benzol 1:1 (atau alkohol-toluena 1:1) netral. Kemudian larutan tersebut dititrasi dengan KOH 0.1 N. sebagai indikator tambahkan phenolptalein sebanyak 3 tetes. Akhir titrasi ditunjukkan dengan terbentuknya warna merah muda.

Bilangan asam = ml KOH x N KOH x 56,1
Berat contoh (gr)

b. Kadar Fe (Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat Bogor 1998)
Ditimbang 0,5 gram contoh minyak < 0,5 mm kedalam Tabung digestion. Ditambahkan 5 ml HNO3 p.a dan biarkan satu malam. Besoknya dipanaskan dalam digestion blok dengan suhu 1000 C selama 1 jam, kemudian suhu ditingkatkan menjadi 1500 C setelah uap kuning habis suhu digestion blok ditingkatkan menjadi 2000 C. Destruksi selesai setelah keluar asap putih dan sisa ekstrak kurang lebih 0,5 ml. tabung diangkat dan dibiarkan dingin. Ekstrak diencerkan dengan air bebas hingga volume tepat 50 ml dan kocok dengan pengocok tabung hingga homogen.
Fe diukur langsung dari ekstrak contoh menggunakan A.A.S (Absorbtion Atomik Spektrophotometer) dengan deret standar masing-masing logam sebagai pembanding.



c. Nilai transmitan
Pengamatan nilai transmitan/kejernihan dilakukan secara kuantitatif menggunakan spektrofotometer-UV pada panjang gelombang 200 – 300 nm. Sebelum dilakukan pengukuran, spektrofotometer-UV distandarisasi terlebih dahulu menggunakan larutan blanko ( alkohol ) dan terakan pembacaan blanko ini dengan nilai adsorban = 0 pada panjang gelombang 200 -300 nm.
Alat spektrofotometer-UV dihidupkan dan dipanaskan sekitar 10 menit sebelum dipakai, kemudian tombol diatur pada posisi pengukuran adsorban/transmisi. Tabung tempat cairan yang akan diukur diisi dengan larutan pembanding, selanjutnya pengukuran adsorban/transmisi diganti dengan contoh minyak yang diperiksa dan dicatat nilai adsorban/transmisinya.






















IV. HASIL, PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN

4.1. Hasil dan Pembahasan
4.1.1. Hasil analisis bahan baku
Tabel 3. Hasil analisis bahan baku
Tingkat pencampuran minyak nilam penyulingan stainlessteel dengan penyulingan drum bekas Nilai transmitan (%) Bilangan asam Kadar Fe (ppm)
A1 = (minyak nilam penyulingan stainlessteel
100 %) 46 1,4 153,72
A2 = (minyak nilam P. stailessteel 75% +
Minyak nilam P. drum bekas 25%) 42 1,7 186,36
A3 = (minyak nilam P. stainlessteel 50% +
Minyak nilam P. drum bekas 50%) 41 2 205,68
A4 = (minyak nilam P. stainlessteel 25% +
Minyak nilam P. drum bekas 75%) 40 2,1 238,76
A5 = (minyak nilam P. drum bekas 100%) 38 2,5 259,32

Pada Tabel analisis bahan baku dapat terlihat bahwa minyak nilam yang berasal dari penyulingan stainlessteel nilai transmitannya lebih tinggi, bilangan asam lebih rendah dan kadar Fe lebih rendah bila dibandingkan dengan minyak nilam berasal dari penyulingan drum bekas. Hal ini disebabkan karena pada penyulingan yang mengunakan stainlessteel terjadi kontak bahan baku dengan logam Fe lebih rendah karena telah dilapisi dengan lapisan anti karat sehingga minyak yang dihasilkan warnanya lebih jernih, kandungan Fe rendah dan bilangan asam lebih rendah, sedangkan penyulingan yang terbuat dari drum bekas memiliki kandungan Fe yang lebih tinggi karena kontak dengan logam Fe sangat tinggi alat yang dipakai telah terjadi pengkaratan oleh logam Fe sehingga mudah teroksidasi dan warna minyak yang dihasilkan coklat kehitaman akibatnya nilai transmitan rendah dan bilangan asam lebih tinggi.
4.1.2 Analisis setelah penambahan asam sitrat pada berbagai tingkat pencampuran minyak nilam penyulingan stainlessteel dengan minyak nilam penyulingan drum bekas
4.1.2.1 Nilai transmitan
Penetapan transmitan minyak nilam bertujuan untuk mengetahui tingkat kejernihan minyak nilam yang dihasilkan setelah melalui proses pemurnian dengan menggunakan asam sitrat pada tingkat pencampuran minyak nilam. transmitan minyak nilam dinyatakan dalam persen transmitan. Semakin tinggi persen transmitan semakin jernih warna minyak nilam yang dihasilkan.
Hasil sidik ragam yang terdapat pada Lampiran 3 menunjukkan bahwa penambahan asam sitrat dan tingkat pencampuran minyak nilam memberikan pengaruh berbeda nyata terhadap nilai transmitan sedangkan interaksinya berbeda tidak nyata. Uji lanjut DMNRT pada taraf nyata 5% dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4. Pengaruh penambahan asam sitrat pada berbagai tingkat pencampuran minyak nilam terhadap nilai transmitan

Nilai trasmitan minyak nilam (%)
Tingkat pencampuran minyak nilam (%) Nilai transmitan(%)
A1

A2
A3

A4

A5
51,3 a

49,8 b

45,5 c

44,8 d

42 e
Penambahan asam sitrat (%) Nilai transmitan (%)
B1 (14%)

B2 (16%)
45,5 a

46,6 b
KK = 1,19 %
Angka-angka yang diikuti oleh huruf kecil yang sama pada lajur yang sama berbeda tidak nyata menurut DMNRT pada taraf nyata 5%.

Pada Tabel 4 dapat terlihat bahwa perlakuan penambahan asam sitrat dan tingkat pencampuran minyak nilam memberikan pengruh berbeda nyata terhadap nilai transmitan. Perlakuan tingkat pencampuran, nilai transmitan tertinggi diperoleh pada perlakuan A1 (penyulingan stainleessteel 100%) yaitu 51,3% dengan kenaikan nilai transmitan sebesar 11,5% sedangkan terendah diperoleh pada perlakuan A5 (penyulingan drum bekas 100%) yaitu 42% dengan kenaikan nilai transmitan sebesar 10,5%. Perlakuan penambahan asam sitrat, nilai transmitan tertinggi diperoleh pada perlakuan B2 yaitu 46,6% dengan sedangkan terendah diperolah pada perlakuan B1 yaitu 45,5%.
Perlakuan tingkat pencampuran minyak nilam A1(penyulingan stainlessteel 100%) memberikan nilai transmitan tertinggi yang berbeda nyata dengan A2 (minyak nilam P. stailessteel 75% + minyak nilam P. drum bekas 25% ), A3 (minyak nilam P. stainlessteel 50% + minyak nilam P. drum bekas 50%), A4 (minyak nilam P. stainlessteel 25% + minyak nilam P. drum bekas 75%) dan A5 (minyak nilam P. drum bekas 100%). Hal ini disebabkan pada perlakuan A1 minyak nilam berasal dari penyulingan stainlessteel dan belum ada pencampuran dengan penyulingan drum bekas sehingga warna minyak lebih jernih, sedangkan perlakuan yang lainnya telah dilakukan pencampuran dengan penyulingan drum bekas yang tujuannya adalah untuk mendapatkan tingkat transmitan yang berbeda-beda dan warna minyak terlihat coklat kehitaman. Warna minyak jernih, ini terlihat mempunyai nilai transmitan yang lebih tinggi dibandingkan dengan warna minyak coklat kehitaman.
Perlakuan penambahan asam sitrat 16% memberikan nilai transmitan tertinggi yang berbeda nyata dengan penambahan asam sitrat 14%. Nilai transmitan yang tinggi disebabkan penambahan asam sitrat 16% lebih banyak mengikat zat pembawa warna dalam minyak dibandingkan dengan penambahan 14% sehingga warna minyak akan kelihatan lebih jernih.
Semakin berkurang zat pembawa warna dalam minyak , warna akan kelihatan lebih jernih dan menurut Fessenden dan Fessenden (1983), adsorbsi selektif dalam spektrumnya berkurang. Sudarmadji, Haryono dan Suhardi (1990) menyatakan apabila zat warna yang terdapat dalam larutan berjumlah sedikit akan menyebabkan proporsi radiasi yang diteruskan besar atau persen transmitannya tinggi sehingga terlihat lebih jernih.




4.1.2.2 Bilangan Asam
Hasil analisa sidik ragam terhadap bilangan asam minyak nilam menunjukkan bahwa perlakuan penambahan asam sitrat dan tingkat pencampuran minyak nilam serta interaksinya memberikan pengaruh berbeda nyata. Tabel sidik ragam bilangan asam dapat dilihat pada Lampiran 3, sedangkan hasil uji lanjut DNMRT pada taraf nyata 5% dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5. Pengaruh penambahan asam sitrat pada berbagai tingkat pencampuran minyak nilam terhadap bilangan asam.
Bilangan Asam
Tingkat pencampuran minyak nilam (A/%) Penambahan asam sitrat (B/%)
B1 (14%) B2 (16%)
A1

A2

A3

A4

A5 1,9 A
a
2 A
a
2,3 B
a
2,4 B
a
2,7 C
a 2,1 A
a
2,3 A
b
2,4 A
a
2,7 B
b
3,1 C
b
KK = 6,32%
Angka-angka sebaris diikuti oleh huruf kecil yang sama dan angka-angka selajur diikuti huruf besar yang sama berbeda tidak nyata menurut DMNRT pada taraf nyata 5%.

Berdasarkan Tabel 6 dapat dilihat bahwa bilangan asam tertinggi terdapat pada perlakuan A5 (penyulingan drum bekas 100%) dengan penambahan asam sitrat 16 % (A5B2) yaitu 3,1, sedangkan bilangan asam terendah terdapat pada tingkat transmitan A1 (penyulingan stainlessteel 100%) dengan penambahan asam sitrat 14% (A1B1) yaitu 1,9.

Gambar 3. Grafik analisis bilangan asam minyak nilam pada penambahan asam sitrat dan tingkat pencampuran minyak nilam

Kombinasi Perlakuan A5B2 (penyulingan drum bekas 100% dan penambahan asam sitrat 16%) memberikan bilangan asam tertinggi. Hal ini disebabkan karena minyak nilam yang berasal dari penyulingan drum bekas, pada saat penyulingan kontak minyak nilam dengan logam Fe sangat tinggi karena penyulingan telah terjadi pengkaratan oleh logam Fe, kandungan Fe yang tinggi ini akan memicu tejadinya reaksi oksidasi Fe yang menghasilkan asam lemak bebas, sehingga bilangan asam minyak nilam lebih tinggi, serta penambahan asam sitrat 16% lebih banyak bila dibandingkan dengan penambahan asam sitrat 14%, dengan peningkatan penambahan asam sitrat ini dapat menaikkan bilangan asam, kemungkinan dengan penambahan asam sitrat yang lebih banyak masih ada asam sitrat yang belum bereaksi dengan Fe, asam sitrat yang belum bereaksi dengan Fe akan terhitung menjadi total asam.
Kombinasi perlakuan A1B1 (penyulingan stainlessteel 100% dan penambahan asam sitrat 14%) memberikan bilangan asam terendah. Hal ini disebabkan karena minyak nilam ini berasal dari miyak nilam penyulingan stainlees steel sehingga pada saat penyulingan kontak bahan baku dengan logam Fe sangat rendah karena alat suling telah dilapsi dengan anti karat dan reaksi oksidasi kemungkinan tidak terlalu besar terjadi sehingga bilangan asam minyak rendah, serta penambahan asam sitrat 14% lebih sedikit bila dibandingkan dengan 16%, peningkatan penambahan asam sitrat dapat juga menyebabkan kenaikan bilangan asam karena jika terlalu banyak asam sitrat ditambahkan kemungkinan masih ada asam sitrat yang belum bereaksi dengan Fe, asam sitrat yang belum bereaksi dengan Fe akan terhitung menjadi total asam.
Berdasarkan standar mutu minyak nilam Essential Oil Associatian of USA (EAO no.23) dan British Standar (BS 2999/10) yaitu bilangan asam maksimal 5%. Bila dibandingkan dengan bilangan asam minyak nilam setelah penambahan asam sitrat pada tingkat pencampuran minyak nilam adalah berkisar antara 1,9% – 3,1%, berarti bilangan asam ini masih dalam ambang batas standar mutu yang di tetapkan.
Menuru Ernest Guenther (1952), bilangan asam suatu minyak atsiri bertambah, bila umur simpan bertambah, peralatan penyulingan yang digunakan, terutama bila cara penyimpanan minyak kurang baik; proses seperti oksidasi aldehida dan hidrolisa ester akan menambah bilangan asam. Minyak dan dilindungi dari udara dan sinar mempunyai jumlah asam bebas yang relatif lebih kecil.
4.1.3. Kadar Fe (Besi)
Hasil analisa sidik ragam terhadap kadar Fe minyak nilam menunjukkan bahwa perlakuan penambahan asam sitrat dan tingkat pencampuran minyak nilam serta interaksinya memberikan pengaruh berbeda nyata. Tabel sidik ragam kadar Fe dapat dilihat pada Lampiran 3, sedangkan hasil uji lanjut DNMRT taraf 5 % dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 6. Pengaruh penambahan asam sitrat pada berbagai tingkat transmitan minyak nilam terhadap kadar Fe.
Kadar Fe (ppm)
Tingkat pencampuran minyak nilam (A) Penambahan asam sitrat (B/%)
B1 (14%) B2 (16%)
A1

A2

A3

A4

A5

94,54 A
a
101,34 B
a
129,95 C
a
145,02 D
a
161,74 E
a 81,23 A
b
88,38 B
b
106,36 C
b
116,97 D
b
123,29 E
B
KK = 7,27%
Angka-angka sebaris diikuti oleh huruf kecil yang sama dan angka-angka selajur diikuti huruf besar yang sama berbeda tidak nyata menurut DMNRT pada taraf nyata 5%.

Berdasarkan Tabel 6 dapat dilihat bahwa kadar Fe tertinggi terdapat pada perlakuan A5 (penyulingan drum bekas 100%) dengan penambahan asam sitrat 14 % (A5B1) yaitu 161,74 ppm dengan penurunan kadar Fe sebesar 60,3%, sedangkan bilangan Fe terendah terdapat pada perlakuan A1 (penyulingan stainlessteel 100%) dengan penambahan asam sitrat 16% (A1B2) yaitu 81,23 ppm dengan penurunan kadar Fe sebesar 89,2%. Dengan penambahan asam sitrat 16% kadar Fe minyak nilam penyulingan drum bekas sudah mempunyai kandungan Fe yang rendah dari minyak nilam penyulingan stainlessteel yang belum di tambahkan dengan asam sitrat.

Gambar 5. Grafik analisis kadar Fe minyak nilam pada penambahan asam sitrat dan tingkat pemcampuran minyak nilam

Kombinasi perlakuan A5B1 (penyulingan drum bekas 100% dan penambahan asam sitrat 14%) memberikan kadar Fe tertinggi. Hal ini disebabkan karena minyak nilam yang berasal dari penyulingan drum bekas dimana kontak bahan dengan logam Fe yang sangat tinggi karena telah terjadi pengkaratan pada peralatan penyulingan oleh logam Fe sehingga minyak nilam yang dihasilkan dari penyulingan ini mempunyai kadar Fe yang tinggi, serta pada perlakuan ini penambahan asam sitrat lebih sedikit yaitu 14% dibandingkan dengan penambahan asam sitrat 16%, penambaham asam sitrat berpengaruh terhadap penurunan kadar Fe dimana semakin banyak penambahan asam sitrat maka semakin banyak logam Fe yang terikat oleh asam sitrat membentuk garam sitrat dan sebaliknya semakin sedikit penambahan asam sitrat maka logam Fe yang terikat semakin sedikit, dengan kata lain penambahan asam sitrat 16% akan lebih banyak mengikat logam Fe dibandingkan penambahan asam sitrat 14%.
Kombinasi perlakuan A1B2 (penyulingan stainlessteel 100% dan penambahan asam sitrat 16%) memberikan kadar Fe terendah. Hal ini disebabkan karena minyak nilam yang berasal dari penyulingan stainlees steel sehingga pada saat penyulingan kontak logam Fe dengan bahan sangat rendah karena penyulingan telah dilapisi dengan anti karat minyak yang dihasilkan mempunyai kadar Fe yang rendah, serta pada perlakuan ini penambahan asam sitrat lebih banyak yaitu 16% dibandingkan penambahan asam sitrat 14%. Ini terbukti bahwa Penambahan asam sitrat 16% lebih banyak mengikat logam dari pada penambahan asam sitrat 14%.
Menurut Hermaini dan Tri marwati (2009), peralatan penyulingan, pemisahan minyak setelah penyulingan, wadah yang digunakan dan penyimpanan yang tidak benar, ini akan dapat memicu terjadi proses yang tidak diinginkan, yaitu oksidasi, hidrolisa ataupun polimerisasi. Biasanya minyak yang dihasilkan akan terlihat lebih gelap dan berwarna kehitaman atau sedikit kehijauan akibat kontaminasi dari logam Fe da Cu. Hal ini akan berpengaruh terhadap sifat fisika kimia minyak.
Logam berat seperti Fe, Pb, Cu sering juga terdapat sebagai kotoran didalam minyak atsiri. Logam berat ini perlu dibebaskan dari minyak atsiri terutama jika minyak tersebut dijadikan campuran obat atau dalam bahan pangan. Adanya logam berat dalam parfum sering menyebabkan perubahan warna pada produknya. Misalnya pada produk sabun dan kosmetik krem (Ernest Guenter, 1952)

4.2. Kesimpulan dan Saran
4.2.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
a. Penambahan asam sitrat pada berbagai tingkat pencampuran minyak nilam memberikan interaksi pada bilangan asam dan kadar Fe tetapi tidak memberikan interaksi pada nilai transmitan. Penambahan asam sitrat maupun tingkat pencampuran berpengaruh terhadap nilai transmitan, bilangan asam dan kadar Fe.
b. Dengan penambahan asam sitrat 16% kadar Fe minyak nilam penyulingan drum bekas sudah mempunyai kandungan Fe yang rendah dari minyak nilam penyulingan stainlessteel yang belum di tambahkan dengan asam sitrat.
c. Hasil penelitian menunjukkan bahwa minyak nilam penyulingan stainlessteel 100% dan penambahan asam sitrat 16% merupakan perlakuan yang terbaik, nilai transmitannya 51,3%, bilangan asam 2,1 dan kadar Fe 81,23 ppm.



4.2.2. Saran
Disarankan untuk penelitian lebih lanjut agar minyak nilam setelah penambahan asam sitrat tidak mengalami kenaikan bilangan asam dengan cara memperhatikan suhu dan lama pemanasan selama proses pemurniaan minyak nilam.






















DAFTAR PUSTAKA

Dhalimi, Azmi, Sofyan, Rusli dan Emmyzar. 2000. Status Dan Perkembangan Penelitian Dan Rekayasa Alat Pengolahan Nilam. Balai Penelitian Tanaman Rempah Dan Obat.
Deeldes, Vivi. 2001. Pengaruh Jenis Basa Dalam Perbaikan Nilai Bilangan Asam Terhadap Beberapa Karakterisrik Mutu Minyak Nilam. Skripsi S1 Fateta Universitas Andalas. Padang
Deperindag. 1984. Minyak Nilam. Commodyty Note. Badan Pengembangan Ekstraksi Nasional. Departemen Perindustrian Dan Perdagangan.
Ellyta Sari, Elmi Sandari.Upaya Peningkatan kualitas dan Permasalahan Perdangagan Minyak Nilam di Sumatera Barat. (http://www.atsiri-indonesia.com). (20 Mei 2009)
Fessenden, R.J and J.S. fessenden. 1983. Kimia organik II. Erlangga. Jakarta
Guenther, Ernest. 1952. The Essential Oil I. Van Nos Trand Reinhold Company. New York.
Harris, Ruslan. 1987. Tanaman Minyak Atsiri. Penebar Swadaya. Jakarta.
Harmaini, dan Trimarwati. Peningkatan Mutu Minyak Nilam Melalui Pemurnian. (http;//www.atsiri-indonesia.com). (20 Mei 2009)
Imran. 1992. Kajian Pengaruh Tinggi Pemangkasan Pada Nilam. Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat-obatan. Citayam. Bogor.
Ketaren, S. 1980. Analisa Sifat Fisika-Kimia Minyak Atsiri. Departemen Teknologi Hasil Pertanian. Fatemeta. IPB. Bogor.
Ketaren , S. 1985. Pengantar Teknologi Minyak Atsiri. Balai Pustaka. Jakarta.
Lukman, Lutony dan Yeyet Rahmayati. 2000. Produksi Dan Perdagangan Minyak Atsiri. Penebar Swadaya.
Mayuni. 1979. Pengolahan Minyak Atsiri. Departemen Teknologi Hasil Pertanian Universitas Andalas. Padang
Muklis, Nanan. A dan S. rusli. 1978. Penyimpanan minyak Nilam Dalam Beberapa Macam Kemasan. Kumpulan Seminar Minyak atsiri III. 13 – 14 Juli 1978. Bogor.
Rohayati, N. 1997. Penggunaan Bentonit, Arang Aktif dan Asam Sitrat Untuk Meningkatkan Mutu Minyak Akar Wangi. Skripsi Fateta IPB. Bogor
Santosa, budi. 1993. Bertanam Nilam Bahan Industri Wewagian. Penerbit Kansius. Yogyakarta
Sriyesi, Jasmi. 2005. Pengaruh Proporsi Perbandingan Daun dan Batang Terhadap Rendemen dan Mutu Minyak Nilam. Skripsi S1 Fateta Universitas Andalas. Padang
Sudaryani dan Sugiharti Endang. 1990. Budidaya dan Penyulingan Nilam. Penebar
Swadaya. Jakarta
Sudarmadji, S, haryono, B, dan suhardi. 1990. Prosudur Analisa Untuk Bahan Makanan dan Pertanian. Liberty. Yogyakarta
Tan. K.H. 1998. Dasar – Dasar Kimia Tanah. Gajah Mada University Press
Zarlis, Ir. 1998. Perbaikan Proses dan Qualiti Control Dalam Upaya Peningkatan Mutu Minyak Nilam. Depperindag Sumatera Barat. Padang





















Lampiran 1. Diagram Alir Proses Pengolahan Minyak Nilam


Lampiran 2. Diagram Alir Pengerjaan Dalam Penelitian


Keterangan :
Perlakuan : Faktor A1 : (minyak nilam penyulingan stainlessteel 100 %)
A2 : (minyak nilam Penyulingan stailessteel 75% +
Minyak nilam Penyulingan drum bekas 25%)
A3 : (minyak nilam Penyulingan stainlessteel 50% +
Minyak nilam Penyulingan drum bekas 50%)
A4 : (minyak nilam Penyulingan. stainlessteel 25% +
Minyak nilam Penyulingan drum bekas 75%)
A5 : (minyak nilam Penyulingan drum bekas 100%)

Faktor B1 : Penambahan Asam Sitrat 14%
B2 : Penambahan Asam Sitrat 16%

Lampiran 3. Tabel sidik ragam masing-masing pengematan.

1. Tabel sidik ragam nilai transmitan
Sumber keragaman Db J.K KT F.Hitung F.Tabel
1. FAKTOR A 4 32,4 8,1 24,25**) 2,87
2. FAKTOR B 1 26,87 26,87 80,45**) 4,35
3. INTERAKSI AXB 4 3,79 0,948 2,84ns 2,87
4. SISA 20 6,67 0,334
5. TOTAL 29 69,73
KK = 1,19%

2. Tabel sidik ragam bilangan asam
Sumber keragaman Db J.K KT F.Hitung F.Tabel
1. FAKTOR A 4 0,482 0,21 5,26**) 2,87
2. FAKTOR B 1 3,295 3,295 143,26**) 4,35
3. INTERAKSI AXB 4 3,848 0,962 41,83**) 2,87
4. SISA 20 0,45 0,023
5. TOTAL 29 8,075
KK = 6,32%

3. Tabel sidik ragam kadar Fe
Sumber keragaman Db J.K KT F.Hitung F.Tabel
1. FAKTOR A 4 4160,93 1040,23 14,86**) 2,87
2. FAKTOR B 1 12986,61 12986,61 18,47**) 4,35
3. INTERAKSI AXB 4 17828,63 4457,16 63,66**) 2,87
4. SISA 20 1400,49 70,02
5. TOTAL 29 36376,46
KK = 7,27%





Lampiran 4. Dokumentasi hasil penelitian



















A1 A2 A3 A4 A5

Gambar : Minyak nilam sebagai bahan baku penelitian















A1B1 A1B2 A2B1 A2B2 A3B1 A3B2 A4B1 A4B2 A5B1 A5B2




Gambar : Minyak nilam setelah penambahan asam sitrat



























Gambar : Proses pemurnian minyak nilam dengan penambahan asam sitrat
Belajar Bahasa Inggris selalu menjadi tugas yang sulit karena bahasa yang banyak seluk-beluk dan peraturan yang sangat berbeda dengan sebagian besar dunia berbicara bahasa. For example, while most languages place verbs after the noun (ball red), English does the opposite (red ball). Sebagai contoh, sementara sebagian besar tempat verba bahasa setelah kata benda (bola merah), Inggris melakukan yang sebaliknya (bola merah).

Despite the difficulty of the English language, it remains the world's most spoken language and a requirement for anybody getting into international business. Meskipun kesulitan bahasa Inggris, ini tetap menjadi dunia yang paling berbicara bahasa dan persyaratan bagi siapa pun masuk ke bisnis internasional.

English language learners today, however, have the advantage of centuries of language instruction experts contributing to modern technology to make the process much smoother and easier. Pembelajar bahasa Inggris hari ini, bagaimanapun, memiliki keuntungan selama berabad-abad para ahli pengajaran bahasa berkontribusi terhadap teknologi modern untuk membuat proses lebih halus dan lebih mudah.

Technology for Today's English Language Learners Teknologi untuk hari ini Bahasa Inggris Pelajar

While nothing can fully replace an experienced teacher, technology has done much to assist teachers in their efforts. Sementara tidak ada yang dapat sepenuhnya menggantikan guru yang berpengalaman, teknologi telah berbuat banyak untuk membantu guru dalam usaha mereka.

The most obvious use of technology to help students learn English used to be the television. Yang paling jelas penggunaan teknologi untuk membantu siswa belajar bahasa Inggris yang digunakan untuk menjadi televisi. Videos geared toward specific age groups and levels were prominent during the 70s and 80s. Videos spesifik diarahkan untuk kelompok usia dan tingkat yang menonjol selama tahun 70-an dan 80-an. However, today with the availability of computers in homes, computer software has become the prominent technology of choice for today's English language learners. Namun, hari ini dengan ketersediaan komputer di rumah-rumah, perangkat lunak komputer telah menjadi pilihan teknologi terkemuka untuk hari ini pembelajar bahasa Inggris.

Computer software has many advantages over video instruction. Perangkat lunak komputer memiliki banyak keunggulan dibandingkan video instruksi. Perhaps the most powerful advantage is software's ability to automatically gauge a student's progress and customize their curriculum and workflow accordingly, all without intervention from a human teacher. Mungkin keuntungan yang paling kuat adalah kemampuan perangkat lunak secara otomatis mengukur kemajuan siswa dan menyesuaikan kurikulum dan alur kerja yang sesuai, semua tanpa intervensi dari guru manusia.

Software learning has also evolved to the point that an English language learner can immerse themselves in a virtual environment where only English is spoken, and spoken in a manner that allows the student to learn to not just speak the language, but to begin thinking in that language. Software belajar juga telah berkembang ke titik bahwa pembelajar bahasa Inggris dapat membenamkan diri dalam lingkungan virtual di mana hanya berbicara bahasa Inggris, dan berbicara dengan cara yang memungkinkan siswa untuk belajar tidak hanya berbicara bahasa, tetapi untuk mulai berpikir dalam bahwa bahasa. This is considered a vital area for learning English or any language. Ini dianggap sebagai daerah penting untuk belajar bahasa Inggris atau bahasa apa pun.

The Need for English Language Instruction in America Grows Daily Kebutuhan Instruksi Bahasa Inggris di Amerika Tumbuh Harian

American teachers today continue to see an increasing influx of students that don't speak English as their first language, and many students that don't speak English at all. Guru Amerika hari ini terus melihat meningkatkan pemasukan dari siswa yang tidak berbahasa Inggris sebagai bahasa pertama mereka, dan banyak siswa yang tidak berbahasa Inggris sama sekali. American teachers are trained to teach in English. American guru dilatih untuk mengajar dalam bahasa Inggris. Even if a teacher speaks a foreign language and is able to communicate with non-English speaking students, the training needed to teach that student English, thus allowing them to prosper in a foreign land, is not apparent. Bahkan jika seorang guru berbicara bahasa asing dan dapat berkomunikasi dengan non-bahasa Inggris siswa, pelatihan yang dibutuhkan untuk mengajarkan bahwa pelajar bahasa Inggris, sehingga memungkinkan mereka untuk berkembang di tanah asing, tidak jelas.

Every classroom in America, statistically, will have a few English language learners in it. Setiap kelas di Amerika, statistik, akan memiliki beberapa pembelajar bahasa Inggris di dalamnya. With teachers unequipped to teach students English, technology has, by necessity, taken on a larger role in the classroom. Dengan unequipped guru untuk mengajar siswa bahasa Inggris, teknologi, oleh kebutuhan, yang diambil pada peran yang lebih besar di dalam kelas.

Without this technology, English language learners are often left to their own devices. Tanpa teknologi ini, pembelajar bahasa Inggris sering dibiarkan perangkat mereka sendiri. For those without a supportive environment, English might never be learned without proper technology available in the classroom; sometimes the only place where a student gets the opportunity to speak any English at all. Bagi mereka yang tidak memiliki lingkungan yang mendukung, Inggris mungkin tidak akan pernah bisa dipelajari tanpa teknologi yang tepat tersedia di dalam kelas, kadang-kadang satu-satunya tempat di mana seorang mahasiswa memperoleh kesempatan untuk berbicara apapun inggris sama sekali.